CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Praktik pungutan liar (pungli) kian menjamur, satu-persatu pejabat negara tumbang dibuatnya. Salah satu kasusnya, ialah saat operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan jajaran Polda Kepri di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Senin (17/10/2016) sore lalu.
Dalam OTT itu, tiga PNS yang menjabat di kantor pemerintahan di Jl. Ir. Sutami, Sekupang, Batam tersebut langsung dibawa ke Mapolda Kepri beserta barang bukti yang juga ditemukan.
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Kepri, AKBP S. Erlangga mengatakan dari OTT tersebut, kepolisian mendapatkan sejumlah barang bukti dan kemudian diamankan.
Adapun barang yang diamankan tersebut, berupa uang tunai dengan pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Saat ditotalkan, nilainya mencapai Rp 5.284.000.
“Ya, kita amankan sejumlah uang dengan nilai tersebut dari tangan 3 oknum di Kantor tersebut,” kata Kabid Humas Polda Kepri, AKBP S. Erlangga, saat dikonfirmasi.
Adapun rincian masing-masing uang yang diamankan itu, yakni senilai Rp 2.484.000 dari tangan tersangka J, Rp 2.100.000 dari tangan tersangka N, dan Rp 700.000 dari tangan tersangka I.
“Nah, totalnya itu sampai Rp 5 jutaan,” ucapnya.
Perbuatan yang diduga dilakukan ketiganya itu dinilai sangat merusak citera baik kedinasan. Oleh karenanya, jika ketiganya terbukti melakukan pungli tersebut. Maka kepolisian menjerat masing-masing tersangka dengan ancaman pidana yang diatur dan diancam dalam pasal 368 KUHP Jo Pasal 95 Undang-undang nomor 24 tahun 2013 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
“Ancaman penjara 6 tahun dan denda Rp 75 juta,” tuturnya.
