CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Insiden tragis menimpa sebuah kapal pompong, yang berlayar dari Tanjungpinang menuju Pulau Penyengat.
Kapal pompong tersebut diduga bocor da kemasukan air, ditengah cuaca perairan yang tengah bergejolak.
Akibatnya, para penumpang yang diangkut dikabarkan tenggelam. Jumlah korban yang meninggal akibat kecelakaan laut di antara Tanjungpinang dan pulau Penyengat, Minggu (21/8/2016) pagi, dikabarkan terus bertambah.
Dari informasi yang diperoleh, semua penumpang dan tekong yang ada di dalam pompong tersebut berjumlah 17 orang.
Sementara dari data yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungpinang, ditegaskan sudah ditemukan sekitar 10 orang penumpang.
Hal ini turut ditegaskan Kepala BPBD Kota Tanjungpinang, Agustiawarman, saat dikonfirmasi.
Dia mengatakan, sampai sejauh ini bantuan evakuasi masih dilakukan oleh warga, anggota Marinir, Basarnas, KP3 dan nelayan.
“Saya selalu mengecek data terbaru. Sampai saat ini ada sekitar 10 orang yang sudah dievakuasi ke RSUD Kota Tanjungpinang,” kata Kepala BPBD Kota Tanjungpinang Agustiawarman.
Dikatakannya juga, dari 10 orang tersebut, 7 orang diinformasikan sudah meninggal dan 3 orang sedang kritis. Sementara, 7 penumpang lainnya masih dinyatakan hilang hingga saat ini.
“Dari 10 yang ditemukan, 7 sudah meninggal dan 3 kritis. Sisanya ada 7 lagi, yang masih dinyatakan hilang,” ujarnya.
Sebelumnya dikabarkan, pompong bermuatan penuh penumpang, yang berlayar dari pelabuhan Tanjungpinang menuju ke Pulau Penyengat dikabarkan Tenggelam, Minggu (21/8/2016) pagi.
Tragedi ini terjadi, ditengah cuaca buruk yang membuat perairan sekitar perairan tenggelamnya kapal pompong ini tenggelam menjadi mencekam.
Diketahui, pompong ini tenggelam akiat dihantam cuaca buruk. Akibatnya, perahu mengalami kebocoran dan akhirnya oleng.
Bermuatan 17 penumpang yang bertolak menuju Pulau penuh sejarah Melayu (Penyengat, red). Seluruh penumpang langsung tenggelam, setelah terbalik dengan kondisi yang penuh air.