CENTRALBATAM.CO.ID, NATUNA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Nusa Kabupaten Natuna kembali menghadapi tantangan serius terkait infrastruktur jaringan air bersih. Pipa transmisi utama yang sudah berusia lebih dari 20 tahun kini mulai rapuh dan kerap mengalami kebocoran, terutama saat intensitas hujan tinggi.
“Dalam seminggu bisa dua kali kejadian pipa pecah,” ungkap Zaharuddin, Direktur Utama PDAM Tirta Nusa, Senin (20/10/2025).
Ia menjelaskan, peningkatan tekanan air akibat curah hujan yang tinggi membuat pipa PVC yang sudah menua tak lagi mampu menahan beban. Kondisi semakin diperparah karena sebagian besar pipa tidak ditanam di bawah tanah, sehingga mudah bergeser dan pecah ketika tekanan air meningkat.

Menurutnya, jaringan pipa transmisi tersebut merupakan hasil pembebasan dari pihak ketiga milik masyarakat sejak tahun 2004 silam. Hingga kini, belum pernah dilakukan peremajaan secara menyeluruh, kecuali satu jalur yang sempat diganti menggunakan pipa besi pada tahun 2015.
“Anggaran di tingkat kabupaten masih sangat terbatas, jadi kami berupaya mengajukan dukungan ke pemerintah pusat melalui BPPW Provinsi Kepulauan Riau,” jelas Zaharuddin.

Ia menambahkan, PDAM telah melakukan koordinasi langsung dengan pihak BPPW Kepri. Saat ini, pembangunan Embung Sebayar sudah rampung, namun jaringan pipa transmisi yang menghubungkan embung ke sistem distribusi utama masih belum terpasang.
“Selasa depan, Kabid Cipta Karya akan bertemu dengan pihak BPPW Kepri untuk membahas DED yang sudah disusun. Sistem pipa ini nantinya akan terkoneksi secara menyeluruh dan menghubungkan sejumlah desa di wilayah Bunguran Timur dan Timur Laut,” tambahnya.
Sebagai daerah terdepan Indonesia, Zaharuddin berharap sektor air bersih di Natuna mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat. Ia menilai, peremajaan infrastruktur air bersih sangat penting demi menjamin keberlanjutan layanan bagi masyarakat.
“PDAM berkomitmen untuk terus menjaga pasokan air bersih bagi warga. Tapi tanpa dukungan pemerintah, kami khawatir permasalahan ini akan terus berulang. Harapan kami, peremajaan pipa bisa segera direalisasikan agar masyarakat tidak lagi cemas soal air bersih,” tutupnya.(ham)
