CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Perusahaan asal Korea, Dae Cheong menawarkan kerja sama pengolahan sampah menjadi energi kepada Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau.
Perwakilan Dae Cheong untuk Indonesia, Lee Youn Hee di Batam, menyatakan perusahaannya mampu mampu mengolah 100 ton sampah menjadi 1 hingga 2 megawatt listrik.
“Sampahnya juga tak perlu dipilah. Langsung bisa lakukan pembakaran,” kata dia usai pertemuan dengan Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Jumat (10/2/2017).
Rudi mengaku mampu mengolah seluruh sampah Batam, yang biasanya mencapai 1.000 ton per hari. Meskipun idealnya, pengelolaan sampah dilakukan untuk 500 ton hingga 800 ton per hari.
“Seratus ton itu minimal yang bisa dilakukan modul kita. Tapi bukan berarti hanya 100 ton per hari. Bisa sampai 500 bahkan 800 ton. Kalau Batam hasilkan 1.000 ton pun kami bisa,” katanya.
Energi yang dihasilkan sampah, bisa dijual ke PLN dengan nilai 18,77 sen dolar atau Rp2.400 sampai Rp2.500 per kwh, berdasarkan Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral.
Dalam pertemuan itu, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi sempat mempertanyakan ongkos yang harus dibayarkan pemerintah ke investor.
Ia menegaskan, pemerintah tidak ingin adanya tipping fee yang harus dibayarkan, melainkan bekerja sama.
“Kami menghindari tipping fee. Bentuknya murni investasi kerja sama,” katanya.
Pemko juga mengingatkan tiga hal kepada perusahaan Korea, yaitu ketersediaan dana, penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dengan nol limbah dan penjelasan mengenai pengalaman perusahaan dalam menangani limbah di daerah lain.
“Kami ingatkan soal ketersediaan dana, karena jangan sampai berhenti di tengah jalan,” katanya.
Sementara itu, untuk menindaklanjuti pertemuan, Pemko Batam meminta perusahaan asal Korea membuat uji kelayakan yang dilengkapi dengan rekomendasi dari PLN.
Pemko juga akan membentuk tim kecil untuk membahas proposal perusahaan Korea itu secara teknis.
