CRNTRALBATAM.CO.ID, SINGAPURA – Apakah perlu suntikan dosis keempat atau booster kedua vaksin covid-19.
Untuk memastikan sejauh mana manfaatnya, Singapura langsung melakukan kajian terhadap dari suntikan dosis keempat atau booster kedua vaksin covid-19.
Hal ini seperti disampaikan Direktur Pelayanan Kesehatan Singapura Kenneth Mak pada Jumat (11/3/2022) lalu.
Mak mengatakan data-data mengenai suntikan booster sejauh ini masih terlalu dini untuk dipakai membuat keputusan.
Mak menyebutkan, Singapura sedang memonitor penyuntikan booster kedua di negara-negara yang telah menerapkannya seperti Korea Selatan dan Israel.
“Kita telah melakukan sejumlah penelitian lokal di Singapura mengenai seberapa efektifkah suntikan booster pertama, apakah efikasinya akan menurun dan apakah potensi kembali terinfeksi Covid-19 meningkat tanpa booster kedua.” tutur Mak.
Di saat bersamaan otoritas “Negeri Singa” sedang mengkaji apakah anak-anak berumur 12 hingga 17 tahun memerlukan suntikan booster pertama.
Menteri Perindustrian dan Perdagangan yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Gan Kim Yong menambahkan, Singapura terus memantau kemungkinan munculnya varian baru yang membutuhkan suntikan booster kedua sebagai perlindungan.
Singapura menjadikan booster pertama sebagai senjata utama untuk melawan gelombang ketujuh Covid-19 varian Omicron yang sudah mulai surut.
Kebijakan ini efektif, karena 99 persen warga yang terinfeksi asimtomatik atau hanya bergejala ringan.
Angka vaksinasi Singapura termasuk tertinggi di dunia yaitu 95 persen dan lebih dari dua per tiga warga yaitu 69 persen telah disuntik booster.
Gencarnya vaksinasi menjadi faktor utama rendahnya angka kematian Covid-19 di Singapura yang saat ini berjumlah 1.129, salah satu yang terendah di dunia.
Vaksin Covid-19 menurut data pemerintah Singapura berhasil mencegah 33.000 kasus bergejala berat, 112.000 kasus rawat inap, dan 8.000 pasien meninggal dunia terutama ketika gelombang varian Delta mengguncang tahun lalu.(kcm)
Sumber : kompas