CENBTRALBATAM.CO.ID, JAKARTA-PT Kawasaki Motor Indonesia mulai memperbarui sepeda motornya di Indonesia. Yang terbaru, Kawasaki meluncurkan sepeda motor sport anyar bernama Kawasaki Z900 yang merupakan generasi penerus dari Kawasaki Z800.
Meski produk baru, Michael Chandra Tanadhi, Deputy Department Head Sales & Promotion Division PT Kawasaki Motor Indonesia tak mau sesumbar.
Michael menyebutkan, untuk sepeda motor baru tersebut, pihaknya mematok penjualan lebih rendah dari pendahulunya. Target penjualan pendahulu dari Z900 dipatok 500 unit per tahun. Lantaran target tersebut dinilai terlalu banyak, pihak Kawasaki merevisi.
“Penjualan Kawasaki Z900 ini kami targetkan 300 unit dalam setahun,” kata Michael.
Menurutnya, penurunan target penjualan karena tingginya beban Pajak Penjualan Barang Mewah atau PPnBM. Sebagaimana diketahui, semester II-2013 lalu, PPnBM sepeda motor bermesin besar dikenakan bea masuk 125 persen.
Padahal sebelumnya, tarif PPnBM cuma 75 persen. Kenaikan tarif PPnBM ini memicu kenaikan harga jual yang berimbas kepada daya beli. Kebijakan tersebut mengganggu penjualan sepeda motor Kawasaki yang bermesin besar atau di atas 500 cc.
“Sehingga target penjualan sepeda motor mesin di atas 650 cc kami hanya 700 unit tahun ini,” kata Michael.
Penjualan sepeda motor Kawasaki bermesin besar tahun 2016 lalu sekitar 600 unit untuk seluruh varian. Terkait target penjualan Kawasaki keseluruhan, Michael memprediksi, ada kenaikan penjualan 5 persen tahun ini.
Adapun tahun lalu, penjualan Kawasaki termasuk ekspor tercatat 104.914 unit. Sepeda motor Kawasaki yang terlaris adalah serial Kawasaki off road KLX serta Kawasaki Ninja 250 dan Ninja RR Mono.
Gunadi Shinduwinata, Ketua Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), mengatakan, pasar sepeda motor sport terbilang sebagai pasar eksklusif di Indonesia. Selain model berbeda, ukuran mesin dan harga juga berbeda.
“Pasarnya khusus, sehingga ada tantangan dalam memasarkan,” kata Gunadi.
Dalam catatan AISI, tahun lalu ada kenaikan permintaan sepeda motor sport dari 10 persen dampai 11 persen menjadi 12.
“Tahun ini diharapkan naik antara 13 persen sampai 14 persen,” kata Gunadi.(ktn/ctb)
