CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Pelaku penyeludupan sabu 66.043 atau 66 kg masing-masing inisial BW dan ZA alias U, dikatahui sebagai kurir narkotika selama ini.
Dari hasil pemeriksaan dan pengembangan Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Kepri bekerjasama dengan Bea dan Cukai (BC) Batam, terungkap kedua pelaku merupakan kurir narkotika. Upah yang didapatkan membawa sabu, bervariasi tergantung berat dan tujuannya.
Kapolda Kepri Irjen Pol Didid Widjarnardi mengatakan kedua tersangka merupakan spesialis pengiriman sabu antar provinsi. Jalur pengiriman sabu yang dibawa tersangka, antara lain Medan ke Jakarta, Jakarta ke Surabaya, Palembang ke Surabaya, Pekanbaru ke Surabaya, Pontianak ke Surabaya, Batam ke Tangerang, Jakarta ke Banjarmasin.
“Modus operandi, dengan menaruh sabu di selangkangan, dengan upah yang didapatkan sebesar Rp 12 juta sampai Rp 14 juta. Kemudian, pengiriman 9,5 kg sabu dengan menggunakan mesin cuci bekas, dengan upah yang didapatkan tersangka sebesar Rp 120 juta,” kata Irjen Pol Didid Widjarnardi dalam ekspos pengungkapan 66 kg sabu di cargo Bandara Hang Nadim Batam, Senin (29/1/2018).
Selanjutnya, dalam aksinya tersangka menggunakan identitas KTP palsu untuk mengambil paket sabu tersebut. Pengungkapan penyeludupan sabu di gudang PT DC jalan Pancoran 2 No.3 Jakarta Selatan, paket narkoba tersebut susun dalam kemasan detergen boom power yang berisi 62 bungkus kemasan teh China atau seberat 66.043 atau 66 kg.
“Sebelum tertangkap, tersangka menjemput sabu di tempat pengiriman terakhir di Perumahan Modern Land, Tangerang saat digeledah ditemukan beberapa unit mesin cuci bekas yang diduga digunakan sebagai alat penyimpanan sabu pada saat pengiriman Jumat (5/1/2018),” katanya.
