CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Tewasnya Moses Brian Reanaldy (18), yang mengikuti pelatihan kepemimpinan ke 48 mahasiwa Politeknik Negeri Batam program studi D III teknik Perawatan Pesawat Udara itu, diakibatkan keluhan kesehatan yang dialaminya.
Hal ini disampaikan Komandan Yonif 10 Marinir/ SBY, Letnan Kolonel Carles Lumban Gaol dalam konfrensi pers bersama Direktur Politeknik Negeri Batam, Priyono Eko Sanyoto, Kamis (27/7/2017) sore.
Dia mengatakan dalam kegiatan itu ada bela negara, kepemimpinan dan kedisiplinan. Pelatihan tersebut harus diikuti dan menginap di markas Yonif 10 Marinir / SBY di Setokok selama 13 hari.
“Materi yang diberikan selama pelatihan itu tidak sama seperti pelatihan militer. Porsinya memang untuk sipil. Kegiatan pelatihan dimulai pukul 4.30 dan berakhir pada pukul 22.00 WIB. Selanjutnya, istirahat malam,” katanya.
Dalam kejadian tersebut tepatnya Rabu (26/7/2017), Moses tidak ikut lari sebelum makan siang. Moses sendiri tidak mengikuti kegiatan lari itu secara penuh. Kegiatan lari beberapa hari dilakukan dan diikuti mahasiswa.
“Keluhan kesehatan baru dilaporkan Moses kepada pimpinan pelatihnya, Mayor Risman Manurung sekitar pukul 13.40 WIB, Rabu (26/7/2017), usai makan siang. Saat itu dia mengaku tak enak badan, kemudian Moses dibawa ke balai pengobatan yang ada di Mako Yonif 10 Marinir / SBY,” katanya.
Dokter kesehatan Yonif 10 Marinir / SBY, Letnal Dua Laut (k) dr Ricky Permata Irza mengatakan dari hasil pemeriksaan ditemukan tanda-tanda vital tekanan darah 100/40. Suhu badan 40 derajat. Denyut nadi cepat, nafas cepat. Pasien dalam keadaan tak sadar.
“Dalam situasi itu, langsung diambil tindakan dengan memasangkan selang infus, dan berusaha menaikkan tekanan darah. Namun tak ada perbaikan hingga Moses dirujuk ke Instalasi Gawat Darurat di RS Embung Fatimah sekitar pukul 15.05 WIB, untuk mendapatkan pertolongan lanjutan,” katanya.
Selanjutnya, dari hasil pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit terhadap jantung dan hasil laboratorium, terdapat kelainan jantung pada pasien. Hasil laboratorium menunjukkan adanya peningkatan gangguan fungsi hati.
“Moses didiagnosa mengalami kelainan jantung dan gangguan fungsi hati. Sekitar pukul 19.28 WIB, pihak rumah sakit menyatakan Moses meninggal dunia,” katanya.