CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid menandatangani penyerahan hibah Bus Rapid Transit (BRT) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Hibah bus tersebut sebanyak 10 unit.
Jefridin mengatakan pada 2018 lalu, 10 bus tersebut hanya berstatus pinjam pakai. Namun pada 2022, bus ini secara resmi diberikan kepada Pemko Batam.
“Alhamdulillah, bus ini sudah digunakan untuk Trans Batam, statusnya kini milik Pemko Batam,” katanya.
Adapun hibah ini adalah hibah barang milik negara berupa Bus Rapid Transit (BRT) Tahun Anggaran 2018 senilai Rp 7.050.000.000 kepada Pemerintah Kota Batam.
“Penyerahan hibah bus ini bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah oleh Pemerintah Kota Batam, untuk digunakan sebagai angkutan orang,” katanya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada Kemenhub atas bantuan berupa bus tersebut. Ia berharap, keberadaan bus ini mampu melayani kebutuhan transportasi masyarakat di Batam.
“Semoga bermanfaat, dan aset ini harus dijaga dan untuk melayani masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Bus Trans tampaknya menjadi moda transportasi publik yang mulai banyak dilirik warga Batam. Pantauan CentralBatam.co.id di sejumlah koridor Trus Batam, masyarakat yang menggunakannya cukup banyak.
“Terjadi peningkatan cukup baik, ya sekitar 20 persen peningkatannya,” kata Rahmat, petugas Bus Trans Batam untuk koridor Batuaji.
Kemudahan layanan dan perjalanan yang terbilang cepat membuat bus Trans Batam cukup diminati. Selain itu harganya juga relatif terjangkau.
Bus Trans Batam merupakan transportasi publik yang disediakan pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau untuk mempermudah warga Batam ke berbagai ruang publik dan fasilitas publik.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi beberapa waktu lalu mengatakan, fasilitas dan kenyamanan Bus Trans Batam akan terus ditingkatkan.
Setiap hari, bus Trans Batam beroperasi di dalam wilayah Kota Batam dimulai dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Hingga saat ini, ada 8 koridor atau titik rute yang dilalui bus Trans Batam. Pada setiap koridor dilayani oleh 3 hingga 4 armada bus.
Menariknya, bus Trans Batam juga sudah bertransformasi ke layanan digital dengan menerapkan sistem e-ticketing yang membuat para penumpang tak perlu repot membayar tiket saat naik bus Trans Batam.
Cara pembayaran tiket bus Transbatam secara non tunai, pertama, pembayaran dengan Uang Elektronik via kartu BRIZZI. Warga yang telah memiliki kartu tersebut bisa langsung bertransaksi tiket pembayaran bus Trans Batam dengan saldo di dalam kartu.
kemudian kedua, pembayaran dengan QRIS (Quick Response Indonesian Standard). Untuk pembayaran dengan QRIS dilakukan dengan cara scan QR Code yang terdapat pada alat E-Ticketing Trans Batam yang ada di setiap koridor atau halte.
Pengguna dapat mengunduh dulu beberapa aplikasi seperti LinkAja, Gopay, Ovo, Shopeepay maupun mobile banking.
Setelah itu para pengguna dapat langsung membayar tiket dengan menggunakan Scan QR Code yang disediakan pihak Bus Transbatam. Caranya pun lebih cepat dan mudah karena tak perlu lagi mengeluarkan uang cash.
Untuk tarif bus Trans Batam, pembayaran non tunai, pelajar dikenakan Rp 2.500 dan umum Rp 5 ribu. Kemudian tarif tunai, untuk pelajar dikenakan Rp 3 ribu dan umum dipatok Rp 6 ribu. (dkh)
