CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Jajaran Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam, memeriksa sedikitnya lima orang staf Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kamis (16/2/2017) siang.
Pemeriksaan itu dilakukan, terkait dugaan pembangunan rumah susun (rusun) Bida Muka Kuning, tepatnya pada proses pemasangan keramik yang diduga tidak sesuai prosedural dan spesifikasi lelang yang telah disepakati sebelumnya.
“Ada 5 saksi yang kita periksa, terkait pemasangan keramik yang tidak sesuai standart spesifikasi lelang. Kelimanya dari BP Batam yang tergabung dalam kelompok kerja (Pokja) pelelangan,” kata salah seorang penyidik Kejaksaan, pada Kejari Batam.
Di katakannya juga, dugaan tersebut mencuat dengan adanya laporan yang menyebut bahwa pemasangan keramik di lantai rusun yang bersebelahan dengan Kampung Aceh itu tidak sesuai dengan proyek lelang.
“Jadi, dari dugaan ini diprediksi ada penyelewengan sekitar Rp 1 miliar. Kurang lebihnya begitu. Dan ini masih pemeriksaan awal (perdana). Itu dari Pokjanya, 3 laki-laki dan sisanya perempuan,” tegas sumber Central Batam.
Berdasarkan pantauan tim Central Batam di Lantai II, Gedung Kejari Batam, tepatnya di ruang (lorong) Pidsus. Tampak 2 orang Pokja lelang (BP Batam) yang sedang duduk.
Diketahui, kedua staf BP Batam itu telah selesai diperiksa dan menyusul 3 orang lainya yang juga diperiksa.
Pemeriksaan berlangsung sejak pukul 09.00 WIB. Sekitar pukul 16.00 WIB, barulah kelimanya tampak keluar dari ruang itu.
Usai diperiksa, kelimanya tampak pergi meninggalkan gedung itu dengan mobil Jeep berwarna biru tanpa memberi informasi saat dimintai keterangan.
“Ya, mungkin lusa atau minggu depan kita periksa lagi. Masih ada lanjutannya,” tandas penyidik Kejaksaan.
