CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Peldakan kapal tanker Nona Tang II, penyebabnya diduga akibat ada pekerjaan pemotongan pada metal-metal bagian lambung kapal. Dalam pekerjaan itu, ternyata masih ada bekas minyak dan sisa-sisa gas di bagian lambung.
“Mungkin saat pengelasan, ada percikan api, kapal langsung meledak,” kata Kapolda Kepri, Brigjend Pol Sam Budigusdian usai milhat lokasi kapal terbakar, Rabu (16/11/2016).
Menurutnya, dari informasi yang didapat bahwa kapal tersebut dalam perbaikan. Namun, keselamatan bagi pekerja selama melakukan pekerjaan tidak diperhatikan atau tidak memperhatikan standar keamanan.
“Kalau kita perhatikan memang tidak ada sefty,” ujarnya.
Sementara pelabuhan yang digunakan tempat kapal tersebut diperbaiki merupakan milik pribadi dari seorang pengusaha. Hal itu diperbolehkan.
“Ini pelabuhan pribadi dan lahannya milik pak Karto. Jadi boleh dipergunakan untuk pekerjaan perbaikan kapal,” katanya.
Akibat dari ledakan kapal itu membuat tiga pekerja menjadi korban terbakarnya kapal tanker Nona Tang II.
Satu pekerja ditemukan tewas dalam kondisi tubuh mengenaskan. Pekerja itu tewas dengan kondisi perut terbelah terlempar bersamaan dengan besi-besi akibat ledakan tersebut.
Kemudian satu pekerja lainnya mengalami luka bakar serius, dan satu pekerja lagi luka ringan.
“Sementara ada tiga pekerja jadi korban. Satu meninggal dunia, satunya luka bakar serius. Kemudian satu lagi luka ringan. Semuanya dibawa ke RS Harapan bunda,” ujar Sam Budigusdian.