CENTRALBATAM.CO.ID, TANJUNGPINANG-Calon penumpang yang melakukan mudik lebaran membeludak di pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Kamis (22/6/2017) siang.
Kebanyakan para penumpang ini hendak menyeberang ke pulau-pulau pesisir, misalnya Benan, Tanjung Kelit, Senayan, Daik, Dabo dan pulau-pulau lain di kabupaten Lingga.
Jumlah para penumpang itu bisa mencapai ribuan orang. Mereka berjejer di sepanjang trestel pelabuhan domestik. Sebab, ruang tunggu darurat yang disediakan oleh Pelindo sudah nyaris sesak.
“Kami minta agar para penumpang tidak berdiri di sepanjang trestel pelabuhan,” seru petugas pengatur lalulintas kapal melalui mikrofon.
Seruan itu tampaknya tidak dihiraukan oleh para penumpang tersebut. Mereka tetap berdiri di sepanjang trestel pelabuhan supaya bisa melihat kapal yang baru datang dan akan bertolak.
“Kalau tidak berdiri di sini, kami tidak tahu kapal yang berangkat ke Lingga. Soalnya banyak orang tutup kami,” ujar Nina.
Selain berjejer di sepanjang trestel, banyak penumpang juga berebut tiket di ruang tunggu pelabuhan. Mereka berdesak-desakan untuk mendapatkan tiket kapal. Mereka baru diam, duduk dan berdiri setelah tiket sudah ada di tangan.
Berulang kali petugas mengumumkan bahwa setiap penumpang harus memegang tiket kapal. Penumpang yang tidak mempunyai tiket tidak diizinkan masuk ke kapal.
“Ada tiket Bu? Ada tiket Pak,” tanya petugas kapal saat setiap penumpang hendak naik ke kapal yang akan berlayar ke Batam dan pulau-pulau di Lingga.
Kendatipun sudah memegang tiket, para penumpang masih terlihat berebutan masuk ke dermaga apung keberangkatan. Mereka terlihat takut kalau tidak mendapat tempat duduk di kapal.
Aksi para penumpang ini membuat para petugas ekstra ketat menjaga pintu masuk dermaga apung tersebut. Para penumpang diizinkan masuk secara berkelompok.
“Tidak perlu buru buru, Ibu, Pak. Pasti ada tempat duduknya,” teriak petugas.
Gubernur Kepri H Nurdin Basirun yang meninjau arus mudik di pelabuhan itu berulang kali mengingatkan operator kapal agar tidak menaikkan penumpang melebihi daya tampung kapal. Kapal yang bermuatan lebih dari daya tampung tidak diizinkan berlayar.
“Setiap penumpang harus dapat tempat duduk. Tidak boleh ada penumpang yang berdiri. Kalau over kapasitas, kapal tidak diizinkan berlayar,” ungkap Nurdin.
Mantan kapten kapal itu pun menegur anak buah kapal yang coba menaikkan barang-barang di haluan kapal. Dia mengarahkan mereka supaya tetap memasukkan barang-barang melalui pintu kapal saja.
“Cara mengikat kapal saja salah. Makanya saya tegur mereka tadi,” ungkap Nurdin.
Dia juga mengingatkan semua kapten kapal agar berhati-hati dalam melayarkan kapal. Mereka diminta untuk mewaspadai angin selatan yang kadang berembus kencang.