CENTRALBATAM.CO.ID, TANJUNGPINANG-Kondisi PT Saipem Karimun Indonesia Branch (SKIB) belakangan ini sudah dikhawatirkan Gubernur Kepri H Nurdin Basirun jauh hari sebelumnya.
Nurdin mengaku sempat cemas ketika melihat perusahaan milik Italia itu mulai sepi dari permintaan pesanan.
“Dulu saya sempat khawatir akan kondisi Saipem. Karena perusahaan ini mulai sepi dari permintaan pesanan. Saat itu, Saipem tidak mendapat pesanan lagi dari Jangkrik,” ungkap Nurdin, Selasa (20/6/2017) sore.
Dia kemudian mengibaratkan PT SKIB tersebut sebagai sebuah mesin jahit. Ketika banyak permintaan mengalir kepadanya, perusahaan ini akan mempekerjakan bahkan puluhan ribu karyawannya. Namun, manakala pesanan tersebut mulai berkurang, perusahaan itu malah bisa mengurangi pekerja sampai belasan ribu orang.
Menurut Nurdin, pihak managemen PT SKIB mengurangi karyawannya sebagai akibat dari penurunan harga minyak mentah. Kondisi tersebut akhirnya berdampak juga pada pelemahan ekonomi global.
“Nah, kondisi perekonomian di Batam, Karimun dan kabupaten/kota lain pun ikut melemah. Hal ini merupakan dampak dari pelemahan ekonomi global,” ungkap Nurdin dengan wajah sedih.
Nurdin tampak tidak bergairah ketika mendengar kondisi terkini terkait PT SKIB. Namun demikian, Nurdin masih tetap berharap bisa memberikan solusi bagi kelangsungan PT SKIB di Karimun pada waktu yang akan datang. Satu dari sekian langkah yang bakal ditempuhnya adalah bekerja sama dengan pemerintah pusat dan mencari pesanan untuk perusahaan tersebut.
Dia yakin, melalui banyak permintaan pesanan yang datang, PT SKIB bisa kembali bergeliat pada usahanya dan dengan demikian dapat merekrut lagi ribuan bahkan puluhan ribu karyawannya.
“Kita harus memperbanyak orderan atau pesanan untuk perusahaan ini. Kita akan coba bekerja sama dengan pemerintah pusat. Jangan salah, dulu Jangkrik itu didatangkan oleh saya,” ungkap mantan Bupati Karimun ini.
Selain menaruh perhatian pada kondisi perusahaan-perusahaan yang kondisinya mulai tidak stabil, Nurdin juga mengaku sudah mulai fokus mengembangkan sektor-sektor lain yang bisa digarap di kabupaten/kota se-Kepri ini.
Beberapa sektor yang masuk dalam pertimbangan Nurdin untuk dikembangkan antara lain pariwisata, manufaktur, pertanian dan perkebunan, kemaritiman dan lain sebagainya.
“Kita tidak hanya lagi mengandalkan industri berat. Kita mesti berpikir untuk menggarap sektor-sektor lain,” ungkap Gubernur Kepri ini.