CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan akhirnya bersedia diwawancara untuk pertama kalinya, sejak insiden penyiraman air keras yang dilakukan orang tidak dikenal (OTK) pada 11 April lalu.
Dalam wawancara dengan majalah TIME di Singapura empat hari lalu, Novel mengatakan ada seorang pejabat polisi yang berpangkat strategis terlibat dalam penyiraman air keras ke wajahnya.
Saat dimintai keterangan, Novel masih terbaring di ranjang salh satu rumah sakit di Singapura. Sampai saat ini Novel masih menjalani pemulihan, matanya masih memakai pelindung yang dipasang di wajah.
Novel mengaku penyiraman air keras itu adalah serangan keenam yang dia alami selama menjadi penyidik KPK. Dia mengatakan cukup heran mengapa polisi belum berhasil menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap dirinya.
“Saya mendapat informasi bahwa ada seorang jenderal polisi berpangkat tinggi terlibat. Awalnya saya katakan informasi itu tidak benar. Tapi sekarang setelah berjalan dua bulan dan kasus ini belum juga terpecahkan, saya bilang (kepada orang yang menduga polisi terlibat) bahwa rasanya informasi itu benar,” ujar Novel, seperti dilansir Time, Selasa (13/6/2017).
Dalam pernyataannya kepada TIME, Kapolri Tito Karnavian menuturkan polisi saat ini sedang berusaha memecahkan kasus ini.
“Lima orang sudah ditangkap tapi setelah diperiksa mereka ternyata tidak berada di lokasi pada saat penyerangan jadi bukan mereka pelakunya,” kata Tito melalui pesan WhatsApp.
Novel selama ini dikenal sebagai sosok penyidik KPK yang sulit diintimidasi.
“Saya tidak ingin bersedih. Ketika kita memutuskan melawan demi rakyat, demi banyak orang, dampaknya kita akan ditentang, kita akan diserang,” ungkap Novel.