CENTRALBATAM.CO.ID, BINTAN –Puluhan masyarakat yang merupakan nelayan tradisional Desa Teluk Bakau, kecamatan Gunungkijang, Bintan mengadu ke staff president RI Bidang kemaritiman, Jumat (14/7).
Pasalnya, mereka mengeluh sikap salah satu Resorts dikawasan itu yang menutup jalan masuk nelayan menuju Dermaga nelayan.
Aktifis mahasiswa, sekaligus ketua GMPL Desa Teluk Bakau, Buyung saat dikonfirmasi mengatakan keluhan ini disampaikan ke staff presiden, Jokowi karena mereka merasa kecewa sama Resorts tersebut.
“Habis bang, lihat aja mereka membangun tembok jalan disini yang membuat jalan nelayan sangat sempit. Sehingga nelayan yang memakai keranjang susah masuk,” ujar Buyung.
Selain itu kata Buyung, pembangunan bangunan permanent ditengah laut juga sangat menyusahkan nelayan sekitar mengkap ikan. Pasalnya, begitu ramai tamu di hotel tersebut kepeting dan ikan berlarian.
“Jadi susah menangkap ikan disana,” paparnya.
Sementara itu, Staff kepresidenan RI, Muhamad Reza Damanik saat ditanyai pendapatnya terkait keluhan warga mengatakan akan meminta kepada Pemkan segera menerbitkan Perda khusus zonasi. Zonasi ini kata dia akan meminimalisasi konflik warga dan pengusaha resort.
“Kita akan meminta Pemkab Bintan segera menerbitkan Zonasi. Melalui zonasi ini nantinya akan terlihat mana wilayah pariwisata dan wilayah nelayan,” kata Damanik.
Terpisah, perwakilan dari Resort yang dipermasalahkan oleh para nelayan mengatakan pihaknya sedang mengupayakan pelebaran jalan untuk nelayan.
“Kita sedang mengupayakan mas. Mohon kita diberikan waktu. Karena tanah itu merupakan tanah investor asal Surabaya. Kita peduli kog sama nelayan, Cuma mohon kita diberi waktu sedikit lah,” katanya. (Ndn).