CENTRALBATAM.CO.ID, TANJUNGPINANG-Sindikat narkoba internasional semakin gencar memasok barang terlarang ke wilayah Indonesia. Selama Januari-Pebruari 2018 ini saja, sudah hampir 3 ton narkoba jenis sabu-sabu yang berhasil ditangkap oleh aparat keamanan.
Ketua Forum koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepri Reni Yusneli mengapresisi kinerja aparat keamanan, baik BNN, TNI AL, Polri, maupun pihak Bea Cukai yang sudah berhasil mengamankan sekitar 2,9 ton narkoba oleh pihak BNN, Polri, Bea Cukai dan TNI AL selama dua bulan terakhir.
“Penyebaran narkoba sudah sangat mengkhawatirkan. Ini bagian dari teror yang juga harus diberantas,” kata Reni yang didampingi lima Kabid dan tiga Satgas FKPT Kepri yang baru dilantik Komjen Pol Suhardi Alius selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Meski barang bukti narkoba dan puluhan pelaku pembawanya ditangkap, Reni berharap, para gembong pemilik usaha narkoba akan menyusul ikut tertangkap. Dalam dua bulan terakhir, ada dua penangkapan yang jumlahnya sudah diluar dugaan. Masing-masing penangkapan sabu-sabu oleh pihak TNI AL yang mencapai 1 ton pada 1 Februari 2018 dari kapal MV Sunrise Glory dan 1,6 ton lagi dari kapal
Taiwan berbendera Singapura KM 61870 pada Sabtu, 22 Februari lalu.
Ketika disinggung, pihak Kanwil Bea Cukai Karimun baru menangkap dugaan 3 ton narkoba di Pulau Nipah pada Jumat (23/2/2018), Reni mengaku mendengar kabar itu. Hanya saja, sambungnya, pihak Bea dan Cukai belum bisa memastikan apakah yang ditangkap itu narkoba atau bukan.
Pihak Bea Cukai dan kepolisian masih melakukan pemeriksaan dan belum dipastikan itu narkoba atau bukan.
Menurutnya, Reni yang juga kepala Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang ini, upaya kapal-kapal yang membawa barang terlarang dan berbahaya seperti narkoba, itu termasuk teror terhadap masyarakat, khususnya generasi muda Kepri.
“Kita akan segera melakukan upaya penangkalan dini tentang bahaya teror kepada generasi muda agar tidak mudah terjerumus dan menjadi pecandu narkoba,” katanya.
Kedepannya, sambung Reni, FKPT akan bergandengan tangan dengan pihak-pihak terkait agar kegiatan FKPT tepat sasaran.
Dalam Rakernas FKPT yang diikuti 32 Provinsi selama tiga hari di Ancol beberapa waktu lalu, Deputi Pencegahan dan Radikalisasi BNPT Mayjen TNI Abdul Kadir menyebutkan, ada beberapa daerah yang dianggap rawan teror, di antaranya provinsi yang daerahnya berbatasan dengan negara asing serta wilayahnya terdiri dari banyak pulau di antaranya di Kepri.
“Ini menjadi tanggungjawab bersama untuk menciptakan rasa nyaman dan menjaga keamanan bagi warga Indonesia dan turis,” tambahnya.
Reni juga membeberkan beberapa program kerja FKPT Kepri dalam tahun ini di antaranya akan menggelar pelatihan menulis dan bekerjasama dengan media dalam penanggulangan dini teror pada April 2018 mendatang, lalu dilanjut pelatihan penanggulangan teror untuk remaja, pemuda dan wanita pada Juni 2018, disusul kegiatan sosial dan kebudayaan pada Juli serta, pada Agustus ada penelitian tentang peluang-peluang teror.
“Selain itu kita juga melakukan pendekatan pendekatan serta kerjasama dengan tokoh-tokoh agama. Ada juga lomba karya tulis untuk umum dan wartawan tentang penanggulangan teror yang akan digelar mulai April hingga November 2018. Total hadiahnya sekitar Rp60 juta,” kata Reni. (*)
