CENTRALBATAM.CO.ID, JAKARTA – Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan terus mencari cara agar Google memenuhi kewajiban pajaknya selama beroperasi di Indonesia.
Kabar terbaru, Ditjen Pajak hari ini memanggil langsung petinggi Google untuk memeriksa ketentuan pajak perusahaan teknologi raksasa tersebut.
Upaya Ditjen Pajak tersebut terus didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Sebab, sebagai perusahaan yang berasal dari luar negeri, tentu harus memenuhi kewajiban pajaknya di Tanah Air.
“Ya jelas harus bayar pajak loh. (Google) kan nikmati pangsa pasarnya di Indonesia, bukan sedikit konsumennya di sini,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kamis, 19 Januari 2017.
Dia mengungkapkan, ia selalu berkomunikasi dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, terkait kewajiban pajak yang harus dibayar oleh Google.
Terlebih, sebagai perusahaan teknologi di bidang Over The Top (OTT), Google yang berasal dari Amerika Serikat ini telah menikmati pasar di Indonesia cukup lama.‎‎
‎
Google Indonesia diketahui telah beroperasi di Indonesia sejak 2011. Saat ditanya apakah kewajiban pajak Google juga dihitung sejak lima tahun lalu, Rudiantara menyebutkan itu masih dalam tahap pembahasan.
“Masih dibahas lah untuk itu,” tuturnya.‎
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan akan memeriksa Google Asia Pacific Pte Ltd terkait dengan kewajiban pajaknya selama beroperasi di Indonesia sore ini, Kamis 19 Januari 2017.
Pemeriksaan itu akan dilakukan di kantor pusat Ditjen Pajak.
Berdasarkan keterangan sumber di Ditjen Pajak, pertemuan dengan raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu akan langsung ditindaklanjuti oleh Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu, Ken Dwijugiasteadi, di kantornya.
Mengingat pentingnya setiap informasi yang akan dibicarakan, maka pertemuan itu nantinya akan bersifat tertutup.‎
