Diusianya yang semakin tua, Polri senantiasa dihadapkan dengan tantangan era digitalisasi yang semakin kompleks dan modern. Terpaan isu tak sedap yang berseliweran di dunia maya selama ini tentang Polri, membangun persepsi buruk di mata maayarakat, belum lagi upaya penegakan hukum yang selalu dilakukan Polri acapkali menciptakan stigma baik dan buruk bagi masyarakat.
Persoalan-persoalan diatas menjadi tantangan tersendiri bagi institusi Polri dalam upaya menuju reformasi promoter (profesional, modern dan terpercaya).
Menapak usianya yang ke 73 tahun, Polri semakin dewasa menyikapi persoalan-persoalan yang terjadi agar terbangunnya stigma positif dimata masyarakat yang semakin modern.
Kedewasaan inilah yang diajarkan sang pemimpin kepada bawahannya agar kinerja Polri terus membaik. Bintan sebagai bagian dari wilayah di Provinsi Kepri yang berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, menjadi tantangan yang cukup berat bagi personil Polri yang bertugas diwilayah perbatasan Indonesia tersebut.
Dengan kekuatan personil yang tak lebih dari 400 orang yang harus disebar kedalam lima lingkup kepolisian sektor (Polsek-red), tentunya bukan perkara mudah menangani permasalahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.
Selain harus mencegah tindak kriminal sampai harus penindakan tegas secara hukum, menciptakan kehidupan bermasyarakat yang nyaman dan aman juga harus diemban personil Polri.
Kehadiran personil Bhabinkamtibmas merupakan salah satu upaya untuk mencapai keinginan tersebut. Ternyata respon masyarakat sangat baik dengan hadirnya polisi di desa/kelurahan. Selain memberikan rasa aman, ternyata Bhabinkamtibmas juga dinilai memiliki andil yang besar dalam hal pengawasan pembangunan infrastruktur di desa/kelurahan.
Selain daripada itu, untuk mewujudkan Bintan yang bebas dari Narkoba, satuan khusus yang memerangi peredaran narkoba diwilayah hukum Polres Bintan terus berusaha agar bahaya laten tersebut tak menjangkiti generasi muda terkhusus yang ada di Bintan.
Sepanjang tahun 2018, Satres Narkoba Polres Bintan menangani sedikitnya 28 kasus. Hingga Juli 2019, terhitungan dari awal tahun sudah ada 15 kasus yang diungkap tim khusus disatuan anti narkoba tersebut dengan barang bukti sabu-sabu seberat lebih dari 1,5 kilogram dan ganja sebanyak 28 gram lebih. Capaian ini terwujud berkat jalinan kerjasama yang dibangun bersama masyarakat yang kian melek terhadap bahaya narkoba.
Satu hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus saya terhadap keberhasilan kinerja di Polres Bintan jika berkaca terhadap pengamanan sepanjang arus mudik dan libur lebarang Idul Fitri 1440 H kemarin. Mengapa, karena saya melihat arus mudik yang lancar yang tercermin didua pintu masuk yang ada diwilayah Bintan Utara dan Bintan Timur. Merujuk fenomena yang terjadi ditahun sebelumnya, seperti antrean yang mengular di pintu masuk pelabuhan Kapal Roro Tanjunguban, tahun ini pemandangan itu sudah hilang. Ternyata ini tercipta berkat kerjasama kepolisian dan instansi terkait yang membidangi masalah pelayanan.
Belum lagi, keberhasilan pencanangan zona integritas wilayah bebas korupsi (WBK) dan wilayah bersih bebas melayani (WBBM) yang sudah dilakukan di satuan Intelkam Polres Bintan dalam hal pelayanan SKCK dan pelayanan SIM di Satlantas Polres Bintan.
Upaya yang dilakukan tersebut tentunya sejalan dengan keinginan Bapak Presiden Ir Joko Widodo yang menginginkan setiap lembaga pemerintahan bersih dari korupsi. Jangankan untuk melakukan pungli (pungutan liar), petugas yang berwenang dalam hal memberikan pelayanan di kedua sektor tersebut enggan jika diiming-imingi dengan apapun juga agar proses penerbitan dokumen dipermudah. Hal ini bisa dilihat dari indeks kepuasan masyarakat yang dilakukan secara terbuka dan transparan. Rata-rata masyarakat puas dengan dua pelayanan tersebut.
Bahkan untuk menyempurnakan dua pelayanan dimaksud, Polres Bintan terus membenahi infrastruktur yang menunjanh kegiatannya. Seperti memangkas waktu pelayanan yang terlalu panjang serta menciptakan pelayanan terpadu satu pintu termasuk upaya jemput bola seperti SKCK Keliling dan SIM keliling yang menyasar ke pelosok termasuk pulau-pulau di Bintan agar menjangkau masyarakat.
Bintan yang selama ini adem anyem, tentram dan aman tentunya bukan karena masyarakatnya yang ramah. Peran kepolisian juga memiliki andil yang cukup besar, selain adanya Bhabinkamtibmas disetiap desa/kelurahan, kedekatan para pejabat utama di Polres Bintan juga menjadi motorik dalam meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap kejahatan yang mungkin terjadi di lingkungannya.
Tentunya, semua ini tak terlepas dari jerih payah yang dibangun oleh sang pemimpin di Polres Bintan AKBP Boy Herlambang, SIK, M.Si. Sosok yang dikenal akrab dengan hampir seluruh masyarakat Bintan ini saya nilai cukup sukses dalam memimpin di Kabupaten Bintan.
Ternyata tak hanya saya saja yang mengakui keberhasilan tersebut, bahkan tokoh masyarakat, tokoh agaman termasuk juga pimpinan di FKPD Bintan juga mengakui hal tersebut.
Hal ini bisa kita lihat dari sisi pemberitaan media mainstrem yang ada di Bintan, rata-rata narasi yang dibangun mendukung opini yang saya jabarkan diatas.
Saya mengambil contoh misalnya dalam hal pengamanan pada saat pemilu serentak 2019 lalu. KPU, Bawaslu, dan tokoh-tokoh masyarakat mengakui kalau kinerja Polres Bintan patut mendapatkan dua jempol. Sebab, selama tahapan berlangsung hingga selesai prosea rekapitulasi perhitungan suara ditingkat KPU Bintan, sangat sulit sekali menjumpai permasalahan-permasalahan keamanan yang timbul.
Ini membuktikan, bahwa kehadiran Polri sebagai pondasi kokoh dalam hal keamanan tak perlu diragukan lagi. Semoga, apa yang sudah terwujud selama ini senantiasa terpelihara hingga dimasa yang akan datang. Selamat HUT Bhayangkara ke-73 kepada insan Polri yang semakin promoter. (***)
