CENTRALBATAM.CO.ID, HONG KONG – Pemerintah Hong Kong membuat rencana lock down ketat karena kasus Covid-19 yang terus melonjak. Pada Minggu (27/2/2022), negara administratif China itu melaporkan rekor 26.026 infeksi dan 83 kematian.
Negara yang merupakan salah satu pusat keuangan global itu membuat frustrasi banyak penduduk dan pengusaha. Sebab, di saat banyak negara mulai berdampingan dengan virus, Hong Kong justru dilanda ketakutan dan menyiapkan aturan paling keras.
Rumah sakit telah mencapai titik puncaknya selama berminggu-minggu dan kemarin, para pejabat mengungkapkan, mayat menumpuk di rumah sakit karena kamar mayat penuh.
“Saat ini, kami menghadapi masalah transportasi mayat dari rumah sakit ke kamar mayat umum,” kata kepala manajer Otoritas Rumah Sakit Lau Ka-hin, “Beberapa jenazah yang awalnya direncanakan dibawa ke kamar jenazah umum, saat ini tetap (ditahan) di rumah sakit.”
Presiden China Xi Jinping mengatakan, memerangi pandemi adalah “misi utama” kota itu. Wabah telah membuat sistem kesehatan negara itu kacau-balau.
“Kami sangat khawatir,” Albert Au dari departemen kesehatan Hong Kong mengatakan pada konferensi pers.
“Jumlah kasus masih meningkat, dan kami memperkirakan terjadi tren peningkatan di masa mendatang.”
Hong Kong dapat memberlakukan penguncian keras yang membatasi orang di rumah mereka. Ambisi untuk menerapkan “strategi nol-Covid” sejak dua tahun lalu menjadi berantakan.
Pasien yang menumpuk di rumah sakit terus melimpah. Berbagai pusat isolasi terus dibangun oleh pemerintah.
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam sebelumnya mengesampingkan penguncian seluruh kota dan memerintahkan semua 7,4 juta penduduk untuk dites pada Bulan Maret.
Tetapi, sekretaris kesehatan Sophia Chan mengkonfirmasi, Senin (28/2/2022) bahwa itu masih merupakan pilihan.
“Kami masih berdiskusi.” katanya.
Pengumuman itu menambah ketidakpastian bagi penduduk yang syok oleh serangan Omicron dalam dua bulan terakhir. Sebab, selama dua tahun mereka sukses menekan kasus hanya 20 ribu infeksi selama dua tahun.
Beberapa ahli memperkirakan kota berpenduduk 7,4 juta itu akan memiliki hingga 180.000 kasus setiap hari bulan depan. Yang paling rentan adalah usia tua.
Sebab, tingkat vaksinasi di kalangan orang tua relatif rendah dan banyak yang menderita penyakit kronis.
Sebanyak 1.000 relawan dikerahkan dari China untuk merawat pasien lanjut usia di fasilitas isolasi dan perawatan. (centralnetwork/afp/cna)