CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Suasana dan kehangatan Hari Raya Idul Fitri, atau biasa disebut lebaran kian terasa. Berdasarkan hasil survey tim Central Batam, hampir 50 persen masyarakat Batam memilih menghabiskan suasana lebaran 2016 di Kampung Halaman alias Mudik.
Dengan mudik, tentunya sanak saudara akan bertemu dan rumah hunian masyarakat di Batam akan ditinggal sementara waktu.
Dalam hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batam, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Siap Siaga, Zulkarnain kembali mengimbau masyarakat, khususnya bagi mereka yang hendak mudik.
Imbauan yang disuarakan ini, merupakan cara Mudik yang aman untuk memastikan rumah yang ditinggal tetap aman dan utuh.
“Jadi kepada seluruh masyarakat Batam, yang ingin mudik. Penting bagi anda untuk menyimak imbauan ini, yakni perhatikan Kompor gas dan jaringan listrik dirumah yang ditinggalkan tetap dalam kondisi aman,” kata Zulkarnain, saat dikonfirmasi.
Mengingat peranan kompor gas sekarang ini sudah menjadi alat dapur yang paling diminati, setelah Pemerintah mencanangkan program Konversi minyak tanah ke Gas LPG. Secara otomatis, hampir sebagian besar masyarakat di Indonesia menggunakan kompor gas, khususnya di Batam.
“Untuk itu, sebelum mudik atau berpergian. Lepaslah dahulu pipa penyalur gas dari tabungnya, kemudian simpan tabung ditempat yang aman atau dibalut dengan kain basah. Selain itu, perhatikan jaringan listrik dirumah yang akan ditinggalkan dalam kondisi aman. Ini diharapkan dapat menambah kenikmatan masyarakat, dalam menghabiskan liburan disuasana lebaran,” katanya.
Dikatakannya juga, dengan maraknya penggunaan kompor gas. Tidak banyak masyarakat yang paham akan perawatannya.
“Hanya sedikit sekali masyarakat yang paham. Bagaimana cara perawatan kompar gas dan spare part-nya maupun antisipasi agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti tabung meledak,” tambahnya.
Dengan ini, BPBD Kota Batam mengimbau masyarakat untuk menjalankan tips sebagai berikut:
1. Saat awal pemakaian:
-Pastikan sambungan selang karet saluran gas, pada kompor dan regulator telah tersambung sempurna,
-Perhatikan kondisi selang apakah retak atau tidak (biasanya terjadi pada kompor yang sudah berusia lanjut). Salah satu penyebab utama kebakaran adalah pada kondisi selang gas yang rusak.
2. Sebelum menyalakan kompor gas, cium udara di sekitar tabung gas untuk mendeteksi bila terdapat kebocoran gas,
3. Gunakan regulator yang aman dan berlisensi SNI, yang secara otomatis menahan gas dari tabung dan hanya menyalurkan bila pemantik pada kompor dihidupkan. Selain itu, juga untuk menjaga selang tetap dapat menahan tekanan gas bila kompor tidak digunakan.
“Gunakan regulator gas low pressure, hindari tekanan yang melebihi kekuatan tabung dan kompor karena resikonya bisa menimbulkan ledakan dan kebakaran,” tegasnya.
4. Bila ada suara mendesis atau tercium bau gas pada regulator, itu tandanya regulator tidak baik kondisinya. Untuk itu, coba ganti seal karetnya yang mungkin telah longgar,
5. Membersihkan secara rutin bagian-bagian penting kompor, selain pada body kompor gas, yaitu:
-Bersihkan bagian pada tempat keluarnya api (burner dan kuningan), hilangkan kotoran yang menyumbat lubang-lubang kecil dengan menggunakan sikat atau kawat agar pijar api merata secara melingkar dan berwarna biru sehingga memberikan panas yang optimal dan menghemat bahan bakar gas.
Untuk mengetahui kompor yang kotor dan tersumbat, dapat dilihat timbulnya sedikit asap serta pijar api berwarna merah.
-Bersihkan juga bagian badan kompor lainnya, untuk menghindari terjadinya kerak dan bau amis.
Gunakan kain basah dan sabun lalu keringkan dengan kain kering. Pada kompor yang memiliki panggangan, gunakan spon dan air sabun agar tidak merusak lapisan teflon.
Biasakan juga membersihkan dudukan plat bagian atas setiap selesai memasak, dengan menggunakan kain basah. Beberapa masakan yang mengandung santan, agar dibersihkan segera karena dapat menimbulkan korosi pada bodi kompor gas.
-Gunakan sikat plastik untuk bagian yang bergerigi agar mudah dijangkau.
6. Untuk menghemat gas, gunakan api sesuai kebutuhan. Hindari juga pemanasan yang terlalu lama bila tidak dibutuhkan, segera matikan kompor bila sesuatu yang dimasak sudah mendidih atau dirasa sudah matang lalu pindahkan alat masak dari atas kompor ke tempat lain untuk menghindari pemanasan yang terus menerus pada kompor.
7. Bila kita akan memasak/memanaskan lebih dari satu masakan, upayakan pemakaian kompor gas sekaligus dalam satu waktu secara bersamaan. Maksudnya, jangan matikan kompor tapi langsung bergantian memanaskan masakan lainnya. Untuk ini, siapkan terlebih dahulu masakan-masakan yang akan dipanaskan
8. Pilihlah tabung gas yang masih dalam keadaan baik, minimal 80 persen permukaan tabung LPG masih tertutup cat, sedikit karat bagian tabung masih diizinkan asal tidak terlalu dalam.
Tabung yang bagian bawahnya berkarat sebaiknya dihindari karena lebih kritis terhadap kebocoran, jangan lupa perhatikan tanggal kadaluwarsanya dari tabung gas.
Bila ragu, coba masukan tabung gas ke dalam air. Bila ada gelembung udara keluar dari tabung gas, berarti ada kebocoran dari tabung tersebut. Atau dengan menggunakan air sabun, kemudian air sabun tersebut di oleskan ke bagian berwarna merah / sambungan las / ujung kuningan.
Apabila timbul gelembung, maka dapat dipastikan bahwa tabung tersebut mengalami kebocoran. Untuk itu, segera lakukan penukaran tabung.
9. Berat tabung yang penuh harus sesuai jumlah berat tabung kosong ditambah berat isi gas Elpiji yaitu 8 kg ( berat tabung kosong 5 kg, isi gas Elpiji 3 kg).
Berat tabung yang penuh harus sesuai jumlah berat tabung kosong, ditambah berat isi gas Elpiji yaitu 8 kg ( berat tabung kosong 5 kg, isi gas Elpiji 3 kg).
Informasi berat kosong dan isi gas Elpiji tertera pada tabung Elpiji, timbanglah tabung Elpiji sebelum membeli untuk memastikan konsumen mendapatkan tabung dengan volume yang tepat.
10. Habiskan LPG dalam tabung sebelum menukarnya dengan tabung penuh. Fakta yang ada sekitar 20 persen tabung LPG yang kembali ke perusahaan isi ulang, ternyata masih tersisa alias belum habis.
Hal ini terjadi lantaran tabung gas tersebut, tidak punya cukup tekanan untuk menyalurkan LPG ke kompor, sehingga pemiliknya menyangka tabungnya kosong. Hal ini disebabkan oleh regulatornya tidak berfungsi optimal karena banyak endapan yang menyumbat saluran LPG.
11. Letakkan tabung gas pada posisi berdiri tegak agar regulator dapat mengunci dengan baik.
12. Jika tercium bau gas:
-Segera matikan kompor gas dan alat listrik yang ada disekitarnya, yang bisa menimbulkan percikan api,
-Tutup katup regulator dengan cara diputar setelah itu baru dicabut,
-Buka lebar-lebar pintu, jendela dan semua ventilasi. Jangan hanya membuka jendela saja karena gas elpiji lebih berat dari udara, sehingga posisi gas elpiji berada di sekitar permukaan lantai.
“Dengan tips dan trik ini, semoga masyarakat Batam lebih teliti dan terhindar dari bencana kebakaran akibat ketidak tahuan akan perawatan kompor gas,” tandasnya.
Penulis : Junedy Bresly