CENTRALBATAM.CO.ID, BINTAN – Sebanyak 39 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang diamankan Satpolairud Polres Bintan, sebelum diberangkatkan ke Malaysia harus membayar kepada yang mengurusnya.
Setiap orang harus menyetor dari Rp 1,7 juta, Rp 2 juta dan Rp 3,4 juta. Dari 39 orang TKI ilegal yang diamankan itu umumnya berasal dari Aceh, NTT dan Flores.
“kalau yang Rp 3,4 juta rupiah itu yang membayar TKI ilegal dari NTT,” kata Kasat Polairud Polres Bintan, AKP Suardi.
Suardi menyebutkan, dari pengakuan 39 orang TKI ilegal yang diberangkatkan ini akan bekerja di bangunan dan perkebunan.
“Mereka di sana bekerja di bangunan dan perkebunan,” kata Suardi.
Suardi menuturkan, dari 39 orang TKI ilegal terdiri dari 33 orang laki-laki dan 6 orang perempuan.
“Selain 39 TKI illegal tersebut, turut diamankan ABK kapal yang akan memberangkatkan, serta tiga orang sopir mobil yang mengantar TKI ilegal tersebut ke Pantai Trikora,” terangnya.
Ia menambahkan, perekrut TKI ilegal yang diamankan dalam proses pemeriksaan penyidik. Dimana ada dua orang yang menjadi tersangka, masing-masing berinisial DN (33) dan JF (40).
“Kita masih periksa kedua pelaku untuk pengembangan lebih lanjut,” katanya.
Sebelum diamankan para TKI ilegal itu, jajaran Satpolairud Polres Bintan itu sudah tiga hari melakukan pengintaian.
“Tim Satpolairud Polres Bintan sudah 3 hari mengintai upaya penyelundupan 39 orang TKI illegal di perairan Bintan tersebut. Pengintaian dimulai dari Kamis (13/2/2020) sampai Sabtu (15/2/2020). Baru Sabtu malam berhasil kita amankan para TKI itu,” kata Suardi.
Dari operasi itu tim Satpolairud Polres Bintan, berhasil mengamankan JF (40) dan DN (33) sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Keduanya memiliki peran berbeda, tersangka JF berperan sebagai pengantar atau koordinator lapangan. Sementara tersangka DN sebagai perekrut calon TKI.
“Jadi direkrut oleh tersangka melalui via telepon, pas datang ke sini menggunakan kapal dan masuk lewat pelabuhan Kijang. Setibanya di sini, mereka semua di tempatkan dibeberapa penampungan seperti di Teluk Keriting dan Ganet,” terangnya.
Selain dua tersangka, polisi juga masih melakukan pengejaran terhadap tersangka TM yang masih DPO.
“Saat ini kita masih melakukan pengejaran terhadap DPO,” tuturnya.(ndn)
