CENTRALBATAM.CO.ID, BINTAN –Masyasarakat kelurahan Kawal, Kecamatan Gunungkijang diresahkan dengan ke ulah Pemuda Pancasila (PP). Pasalnya organisasi kepemudaan tersebut memungut uang parkir diberbagai tempat fasilitas umum (fasum) disekitar kelurahan.
Menurut beberapa warga, sikap anggota pemuda PP ini tidak bisa dibenarkan. Sebab, jika pergi kepasar 3 kali dalam sehari maka mereka harus mengeluarkan uang 3 ribu rupiah. Sementara para pedagang merasa terganggu karena pelanggan enggan mampir belanja.
“Kalau saya melihat mereka ini kumpulan pemalas dan hanya ingin mendapatkan uang dengan mudah. Sebab, hanya dengan berdiri sambil merokok dan memelotin kendaraan, uang 1000 rupiah untuk motor dan 5000 untuk mobil keluar dari kocek warga,”ujar Anis salah satu warga saat ditemui di Pasar Tradisional Kawal, Minggu (14/8/2016).
Meskipun begitu, Anis tetap membayar uang parkiran kepada anggota yang dianggap pemalak tersebut. Sebab, dikhawtirkannya, jika tidak dibayar mereka (PP) akan membentak-bentak yang berujung pada perkelahian.
“Bayar ya tetap bayar, tapi kami akan melaporkan bersama para pedagan dan masyarakat sekitar sini,”katanya.
Sementara salah satu pedagang disekitar pasar tersebut mengatakan dirinya bersama seluruh pedagang dipasar akan melayangkan surat kepihak kecamatan dan kepolisian. Sebab, jika dibiarkan dikhawtirkan akan terjadi bentrok.
“Dulu sempat hampir terjadi bentrok antara kami dan mereka. Jadi untuk menghindari hal itu kembali terulang, kami masih mengumpulkan tanda tangan seluruh pedagang dan warga untuk ditembuskan pada pihak kecamatan dan Polsek,”ujarnya kesal.
Ditambahkan, pihak pengelola pasar selama ini tidak pernah memungut atau setuju dengan pemungutan uang parkiran. Sebab, sadar hal itu akan membembani masyarakat. Karena itu, jika surat yang diantar kepihak kecataman nantinya tidak digubris terpaksa anggota PP harus siap menghadapi amarah warga.
Penulis :Setianus Zai