CENTRALBATAM.CO.ID, BINTAN-Teater rakyat mak yong khas Bintan menjadi tema pertunjukan yang ditampilkan kafilah asal Bintan pada MTQ Kepulauan Riau di Dabo, Singkep, Kabupaten Lingga.
Pelakon dalam teater langsung diperankan Bupati Bintan Apri Sujadi dan rombongan. Makyong sengaja diusung sebagai tema pertunjukan oleh tim Bintan pada MTQ Kepri 2018 ini di Dabo.
Kesenian rakyat tersebut sejak dulu identik dengan Bintan. Menampilkannya di MTQ bertujuan mulia, agar kesenian rakyat tersebut tetap eksis dan hidup di mata orang banyak. Pun di mata warga Kepri.
“Makyong adalah warisan kesenian melayu. Khazanah ini tentu patut diangkat, dan dihidupkan di tingkat Kepri,” kata Apri Sujadi, Rabu (9/5/2018).
Jalanan Dabo, lokasi makyong dipertunjukan, dipenuhi banyak warga, yang tentu saja sebagian besar adalah warga Lingga. Warga tuan rumah MTQ saat Makyong Bintan dipertunjukan tampaknya antusias menikmati sajian seni.
Bagi kafila Bintan, antusiasme tersebut bukti bahwa makyong diterima dan masih diapresiasi. Apalagi tak sedikit penonton adalah anak-anak muda. Bisa mengapresiasi seni tradisional rakyat tentu merupakan kebanggan.
“Persembahan makyong di MTQ Lingga adalah sejarah. Pak bupati langsung pemainnya,” kata Kadispar Bintan Luki Zaiman Prawira.
Sejak jauh-jauh hari, latihan makyong untuk ditampilkan di MTQ Kepri di Lingga sudah dilakukan. Sehingga tak ada kendala berarti ketika kesenian itu ditampilkan di depan banyak orang.
Luki mengatakan, makyong adalah salah satu kesenian pertunjukan lama yang berasal dari Pulau Bintan, tepatnya di pulau Mantang, Kecamatan Mantang, Bintan.
Makyong pulau Bintan mempunyai ciri khas yang membedakannya dengan makyong daerah lain. Makyong Bintan identik dengan para pelakon yang menggunakan topeng dalam pementasan.
“Di Bintan, memang Topeng Makyong menjadi keunikan tersendiri. Kita sangat menjunjung tinggi nilai Budaya. Pementasan kemarin juga mengikutsertakan semua Kepala OPD dan Camat beserta istri dalam menarikan tarian melayu. Kemeriahan itu adalah milik kita semua masyarakat Kepulauan
Riau,”kata Luki. (*)