CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Pasca ditemukannya Samuel Silitonga (14) oleh gabungan tim evakuasi dari Batalyon Infanteri (Yonif) TNI Marinir 10/Satria Bhumi Yudha (SBY), Basarnas, Kepolisian, serta dibantu warga, Selasa (20/9/2016) pagi. Suasana hening langsung pecah.
Ya, kondisi ini menyeruak saat ayah korban, Sudianto Silitonga melihat dan mendapati puteranya itu terbujur kaku dan dibungkus dalam kantong jenazah.
Suasana pun berubah haru, ketika sorak tangis mewarnai pengangkatan jasad Samuel menuju ke mobil jenazah.
“Samuel.. Anakku, kenapa begini nak? Bapak cari-cari, bapak tunggu-tunggu.. Kenapa kamu didalam (Kantong Jenazah, red),” tangis pilu Sudianto, melihat anaknya itu ada didalam kantong jenazah.
Sudianto bersama istrinya yang dipapah oleh sana saudara dan keluarganya itu, terus histeris dan sesekali meronta merasa kehilangan yang sangat mendalam.
“Nak, ini mama disini,” ucap ibunya sesegukan.

Melihat tangis kedua orangtua Samuel tak kunjung henti, kemudian sanak saudaranya langsung membawa keduanya pulang dan memberi penghiburan.
“Sabar bu.. Sabar ya, Muel sudah tenang disana,” kata salah seorang kerabat, yang ikut memapah ibu Samuel.
Sementara, tim evakuasi ini langsung mengusung jasad Samuel kedalam mobil jenazah yang sudah terparkir disekitar Pantai Tanjung Piayu, Batam.
Sebelumnya, Samuel dinyatakan hilang pada Minggu (18/9/2016) sore lalu, sekitar pukul 16.00 WIB. Kemudian jasadnya ditemukan mengapung disekitar pulau-pulau kecil, Senin (20/9/2016) siang, sekitar pukul 09.15 WIB.
Pencarian lebih dari 24 jam itu akhirnya membuahan hasil, ketika seluruh tim menyisir pesisir pulau dan permukaan laut. Pencarian dilakukan mulai dari posisi terkhir kali Samuel terlihat, hingga kesekitar pulau-pulau yang ada.

Penemuan jasad Samuel langsung pecah, saat orangtua siswa SMP Negeri 16 Batam itu yakni Sudianto Silitonga dan isterinya menjerit dan berteriak kencang..
“Anakku.. Oh, nak. Kenapa harus begini sayang?” ungkap pilu Sudianto, mengejar tim evakuasi yang membawa anaknya dalam antong jenazah itu.
“Muel.. Muel, ini mama nak,” ungkan ibunya sesegukan.
Dengan penemuan itu, tim langsung mengangkut korban didalam kantong jenazah dan memasukkannya kedalam mobil jenazah.
Rencananya, jasad Samuel hendak dibawa ke Rumah Sakit terdekat. Sebelum akhirnya dipulangkan kerumah duka.

Dilokasi, ratusan warga yang penasaran ikut meramaikan dan membantu tim dalam mengangkut jasad Samuel. Hingga kini, sekitar lokasi masih ramai, dengan penjagaan beberapa aparat kepolisian.‎
