CENTRALBATAM.CO.ID, BINTAN –Lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh pihak Imigrasi diduga menjadi penyebab maraknya Tenaga Kerja Asing (TKA) illegal yang masuk ke wilayah Bintan. Pasalnya setiap orang Asing yang masuk ke wilayah Indonesia terlebih dahulu melalui pintu Immigrasi.
“Emang orang Asing itu masuk melalui mana? Kan melalui pelabuhan atau pun bandara. Dan tentunya setiap orang asing yang masuk ke Indonesia kan ditanya apa dan kemana tujuannya?,” ujar Kadisnaker Bintan, Hasfarizal Handra saat dikonfirmasi di Kantor Bupati Bintan, Bintan Bunyu, Jumat (17/2/2017).
Hal ini disampaikan Hasfarizal membantah pernyataan Immigrasi Kelas II Tanjunguban yang menyatakan, ‘kurang pengawasan dari Dinas terkait sehingga maraknya TKA illegal yang bekerja bebas di Bintan’.
Pernyataan Imigrasi ini disampaikan saat pemulangan 35 orang TKA beberapa waktu lalu.
“Kalau pengawasan TKA ada di Dinas terkait. Bukan imimgrasi,” kata Kepala Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wadakim) Arfa saat itu.
Menjawab pernyataan itu hasfarizal menegaskan yang lebih tau berapa jumlah orang asing yang keluar-masuk ke Bintan itu adalah Imigrasi. Dari jumlah yang masuk ini pihak Imigrasi harusnya bisa mencocokan dengan jumlah yang keluar. Dan jika jumlah yang keluar lebih sedikit dibanding dengan jumlah yang masuk, maka sudah tugas Imgrasi menelusuri kemana mereka (orang asing-red).
“Bukan kita, kita hanya mensosialisakan kepengusaha saja. Dan kita sudah melakukan itu. Jadi kalau imigrasi menyatakan kami (Disnaker) salah, tunjukan mana buktinya kami yang salah,” tegasnya.
Ditanya TKA di Club Med sudah lama bekerja disana dan tidak ketahui oleh Imigrasi, ia mengatakan mustahil Imigrasi tidak tahu. “Mereka tahu itu, tidak mungkin mereka tidak tahu,”
Selain itu, ia juga mengatakan setiap perusahaan yang ada di Bintan, sudah mengetahui bahwa setiap perusahaan yang mempekerjakan TKA, perusahaan itu wajib mengajukan surat Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA). Kemudian dari RPTKA ini nantinya akan dikeluarakan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA).
“Sebenarnya, gampang aja kog perusahaan kalau mempekerjakan TKA, kan tinggal urus RPTKA. Kemudian dari situ akan dikeluarkan IMTA. Nah kalau sudah ada IMTA, kan aman,” pungkasnya. (Ndn)
