CENTRALBATAM.CO.ID,BATAM-Lagi-lagi, bencana tanah longsor kembali menerjang dan membuat suasana aman ditengah masyarakat menjadi mencekam.
Kali ini, bencana tanah longsor terjadi di Komplek Gereja HKBP Bengkong Palapa, Batam, Rabu (15/6/2016) dini hari tadi.
Kepala Pencegahan dan Siap Siaga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batam, Zulkarnain turut membenarkan peristiwa tanah longsor ini.
Dikatakannya, tanah longsor terjadi pada Rabu (15/6/2016) dini hari, ketika hujan tengah mengguyur dengan intensitas yang sangat deras.
Karena struktur tanah disekitar komplek gereja tersebut merupakan ketinggian tebing dan curamnya jugang, tanah sekitar tempat bedirinya Gereja dan rumah dinas Pendeta digereja tersebut menjadi turun dan menyebabkan retakan dirumah Pendeta dan gedung gereja.
“Itu lokasi gereja memang bekas timbunan, mungkin karena belum padat makanya jadi turun tanahnya dan gedung diatasnya jadi retak. Kemudian longsor juga terjadi tepat disekitar rumah dinas pendeta, rumahnya retak dan teras sekelilinya remuk seketika,” kata Zulkarnain, saat dikonfirmasi tim CentralNews Batam.
Dikatakannya juga, kondisi rumh dinas pendeta tersebut ada dalam tata letak yang cukup berbahaya dan suatu ketika bisa ikut hanyut diseret tanah yang tergerus.
“Iya, memang letaknyapun lumayan ekstrim,” ungkapnya.
Selain Gereja dan rumah dinas Pendeta di Komplek HKBP Bengkong Palapa, dibawah komplek gereja tersebut ada pula pemukiman liar (ruli) warga sekitar.
Ruli tersebut berlokasi tepat dibawah tebing sekitar komplek gereja. Keberadaan ruli tersebut, juga membuat BPBD sangat prihatin sekaligus geram, lantaran berada tepat diketinggian bukit yang terancam longsor.
“Ruli itupun mengerikan juga lokasinya, jika suatu saat rumah pendeta itu longsor. Maka yang tertimpa atau tertimbun itu ya ruli dibawahnya, makanya cukup beresiko juga,” ungkap Zulkarnain.
Karena bencana besar yang terus mengancam, terlebih ditengah kondisi cuaca yang sering kali diguyur hujan. Zulkarnain telah berkoordinasi dengan Camat dan Lurah yang ada, untuk lebih memperhatikan tata letak pemukiman warga.
“Ke lurah sudah kita sampaikan, begitu juga ke camat-camat. Selanjutnya kita akan adakan rapat, agar kejadian semacam ini bisa diminimalisir dan jauh dari bencana yang ada,” tandasnya.