CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Banyaknya peserta calon pegawai negeri sipil (CPNS) Pemko Batam yang tidak lolos passing grade, membuat pemerintah masih menunggu kebijakan atau keputusan untuk mengisi kuota yang tidak terpenuhi.
Alternatif solusi yang diambil dengan melakukan sistem ranking, sejauh ini belum menjadi keputusan akhir.
Sementara untuk Batam, informasi capaian hasil tes peserta belum muncul di website bkpsdm.batam.go.id.
Di halaman pertama pengumuman, hanya memuat informasi terkait persyaratan pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Pelaksanaan tes SKB sendiri rencananya akan dilaksanakan pada 22-28 November.
Kepala Kantor Regional BKN Sumbar, Riau, Kepri, Andrayanti mengatakan, saat ini mereka masih menunggu terbitnya Permenpan (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) baru.
Permenpan inilah yang nantinya menjadi pijakan untuk memenuhi kuota yang kosong, pasca banyak peserta CPNS yang tak lolos passing grade.
“Permenpan ini rencananya akan ditetapkan dalam minggu ini,” kata Andrayanti.
Andrayanti belum bisa berkomentar banyak, jika pada akhirnya nanti sistem rangking jugalah yang akan diterapkan.
Potensi kecurangan tetap diwanti-wanti agar tidak terjadi selama pelaksanaan tes CPNS berlangsung.
Apalagi banyak peserta yang tidak lolos passing grade. Sementara kuota CPNS yang dibutuhkan belum terpenuhi.
“Untuk teknis memenuhi kuotanya seperti apa, kami masih menunggu dari pusat,” ujarnya.
Andrayanti menyebutkan soal hasil SKD CPNS untuk Batam kemarin, pihaknya telah mengumumkan pencapaian nilai dari masing-masing peserta setelah ujian selesai.
Nilai yang ditampilkan tidak berdasarkan sistem rangking.
“Kami tidak mengurutkan hasil tes dari nilai tertinggi sampai nilai terendah (ranking), tapi berdasarkan nomor urut peserta yang ikut saja. Hasilnya bisa dilihat dari soft copy yang kami tempelkan setiap selesai ujian,” ujarnya.
“Yang jelas yang memenuhi passing grade langsung lolos,” katanya.
Masing-masing peserta tespun lanjutnya, sudah mengetahui nilai mereka, bahkan mencatat nilai dari tiga kategori soal yang diujikan.
“Sehingga secara transparan hasilnya sudah dapat diketahui seperti apa,” kata Andrayanti.