CENTRALBATAM.CO.ID, BINTAN –Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bintan, Roni Kartika mengatakan, sejak masa pandemi ini sangat dirasakan sekali dampak ekonomi di Desa-desa.
Apalagi kata dia, diawal masa pandemic pembatasan aktifitas masyarakat secara masif dilakukan pemerintah dengan maksud agar penyebaran virus ini bisa dibatasi dan diatasi.
Namun dari sisi pertumbuhan ekonomi ternyata sangat berdampak bagi masyarakat yang menjalankan usaha, sehingga semua komponen masyarakat mesti bergandeng tangan untuk sama-sama mencari solusi dari permasalahan.
“Upaya-upaya secara persuasif sudah di rancang dan dilaksankan seperti sosialisasi dan penerapan standar protokol kesehatan. Penyemprotan massal yang di gagas oleh satgas relawan desa lawan covid sudah terbentuk di 36 desa dan 15 kelurahan dan melaksankan berbagai preventif, penyediaan sarana cuci tangan dan masker secara massif,” ujarnya, Jumat (23/10/2020).
“Kemudian dibidang pemulihan ekonomi desa beberapa upaya sudah kita lakukan dengan penguatan peran dan fungsi bumdes di Desa. Bergandengan dengan beberapa perbankan dengan menjadi Bumdes sebagai agen perbankan di desa berikut program stimulus pinjamannya. Kemudian mendorong desa agar punya produk unggulan desa yg bernilai ekonomis, selanjutnya memanfaatkan website dan medsos desa utk mempromosikan potensi dan keunggulan yang dimiliki desa,” tambahnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, saat-saat tertentu di selenggarakan kegiatan pasar tumpah yang membuat animo masyarakat sangat baik dan para petani pedagang peternak dan kuliner serta kerajinan olahan desa bisa dipajangkan tujuannya utk memperkenalkan produk unggulan pada desa tersebut sekalian promosi unghulan desa.
Sementara, ketua lembaga pengembangan dan pengabdian masyarakat yang juga dosen STIE, Eka putra menjelaskan, kondisi pandemic hari ini diperlukan kolaborasi yang baik antara Pemda, masyarakat dan perguruan tinggi dalam memetakan langkah-langkah penanggulangan covid-19.
“Seperti dibidang ekonomi ini, hari ini antara kita sudah saling sharing terhadap kondisi yg terjadi, dan bisnis yang paling trend dimasa kini adalah bisnis kuliner dan IT,” sebutnya.
“Jadi jika kita mampu mengemas produk tersebut insyallah akan dapat membantu menjadi daya ungkit ekonomi desa,” tambhanya.
Untuk itu, ia mengatakan, pihak STIE sangat bersedia untuk ke depan jika diperlukan memberikan masukan saran atau advise terhadap pedampingan ,pemetaan dan pengembangan ekonomi di Desa.
Stie punya dosen2 dan tenaga ahli yg kapable didalam pengembngn ekonomi. (ndn)