CENTRALBATAM.CO.ID, JAKARTA – Sebagai kendali utama dalam menyapu bersih tindak pidana korupsi (Tipikor) di Indonesia, Komisi Pemberantasan Koeupsi (KPK) telah mengalami berbagai ancaman, teror, bahkan gangguan yang diduga berasal dari dunia gaib.
Berbagai gangguan itu disinyalir datang dari berbagai oknum, yang merasa terusik dengan kinerja KPK untuk menyapu bersih setiap kegiatan ilegal yang menggerogoti uang negara.
Sejak berdiri tahun 2002, lembaga yang kini diketuai Agus Rahardjo itu mendapat teror mulai dari teror skala kecil hingga teror ancaman fisik. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Selasa (11/4/2017), jenis teror yang pernah diterima pegawai KPK mulai dari air keras, guna-guna, hingga benda mirip bom. Kala itu sempat jaksa KPK tak bisa bicara yang diduga karena terkena guna-guna. Sangking tragisnya, hampir seluruh pejabat dan staf KPK RI gemetar dalam menjalankan tugas ditengah banyaknya ancaman.
Berikut rangkuman teror yang pernah dialami oleh pejabat dan staf KPK RI dalam menjalankan tugasnya:
1. Disiram Air Keras
Baru saja terjadi, penyidik senior KPK, Novel Baswedan mengalami aksi membabibuta dari dua orang tidak dikenal (OTK) yang menyiramkan air keras ke wajahnya. Sesungguhnya ini bukan kejadian yang pertama dialami pegawai lembaga anti korupsi itu, berbagai teror pun sudah pernah hinggap di jajaran pembersih negara tersebut.
Belum ada yang dapat memastikan teror tersebut apakah terkait kasus yang tengah ditangani Novel atau bukan. Seperti diketahui, salah satu kasus besar yang tengah ditangani Novel adalah kasus e-KTP dengan kerugian negara diduga mencapai Rp 2,3 triliun.
2. Dikirimi Paket Mirip Bom
Juli 2015 silam, penyidik KPK Kompol Apip Julian Miftah, dikirimi benda mirip bom ke rumahnya oleh orang tidak dikenal. Benda diduga bom tersebut diletakkan di rumah Apip beserta detonatornya. Menurut polisi, kala itu, Kompol Apip bersama istri dan anaknya pulang ke rumah. Namun saat membuka pagar melihat benda yang mencurigakan seperti bom. Saat itu juga Kompol Apip langsung menghubungi polisi.
3. Ban Mobil Dibocori
Seminggu sebelum diteror paket mirip bom, Kompol Apip ternyata telah menerima peringatan keras dari OTK yang kesal dengan kinerja baiknya di kubu KPK. Saat itu, ban mobilnya ditusuk dengan benda tajam hingga kehabisan angin. Parahnya, tiga hari setelah dibocori ban mobilnya, Kompol Apip kembali diteror.
Kali ini, mobil yang sering ia kendarai menuju gedung KPK itu malah disiram air keras. Sungguh tragis memang.
“Bahwa korban seminggu yang lalu pernah mengalami teror yaitu ban mobil Honda Freed ditusuk tusuk hingga bolong kemudian 3 hari selanjutnya mobil korban disiram air keras,” jelas Kasubag Humas Polresta Bekasi kala itu, AKP Siswo, Senin (6/7/2015).
4. Wanita Cantik Letak Sesajen di Depan Gedung KPK
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, Sabtu (20/9/2014) silam. Saat itu sejumlah wilayah Jakarta tengah diguyur hujan, tak terkecuali kawasan Kuningan. Kala itu, ada sebuah mobil Toyota Fortuner bernopol B 321 SGI warna putih yang berhenti di depan pintu keluar gedung KPK yang berada di sebelah samping. Seorang perempuan keluar dari mobil itu.
Wanita ini lantas meletakkan sebuah pot persis di depan pintu keluar. Petugas sekuriti KPK yang berjaga tak jauh di depan pintu langsung menaruh curiga dan mendekati perempuan ini. Namun begitu hendak dihampiri, perempuan langsung bergegas dan menaiki mobil lantas tancap gas.
Petugas sekuriti lantas memungut pot misterius itu. Ternyata di dalamnya terdapat sejumlah benda: anak panah kecil, micro sd, tulisan di secarik kertas dan batu kecil berwarna-warni. Pot tersebut berbau harum yang sangat menusuk hidung.
“Kejadian meletakkan semacam sesajan di gedung KPK ini sudah sering terjadi. Ini menunjukkan bahwa masih saja ada pihak yang beranggapan bahwa KPK bisa dipengaruhi melalui cara supranatural seperti itu,” kata Jubir KPK kala itu, Johan Budi.
5. Jaksa Bisu Mendadak
Pimpinan KPK jilid I, Tumpak Hatorangan Panggabean mengatakan dia maupun staf di bagian penindakan KPK mendapatkan berbagai ancaman. Ada yang berupa SMS ataupun gelap dan ada juga bentuk yang lain. Tumpak masih mengingat, teror paling ‘nyeleneh’ yang didapatkan pegawai KPK kala itu, adalah saat ada seorang jaksa yang mendadak tak bisa berbicara ketika di persidangan.
“Jadi saya kan selalu tunggu jaksa-jaksa ini usai persidangan. Saya tanya gimana persidangan tadi. Ada satu jaksa yang bilang selama di persidangan dia tidak dapat berbicara. Dia merasa seperti diguna-guna,” kata Tumpak dalam perbincangan, Kamis (12/2/2015).
Soal ancaman terkait kasus ini menimpa sejumlah penyidik dan pegawai di bagian biro hukum. Plt Direktur Penyidikan KPK Endang Tarsa pernah mendapatkan ancaman terhadap penanganan suatu kasus.
Orang yang mengancam akan mempersulit karir anak Endang yang sedang menempuh pendidikan di sekolah kepolisian. Karena ancaman ini, sampai-sampai Endang diamankan di safe house oleh KPK. Ada juga ancaman yang didapatkan suami dari salah satu pejabat di Biro Hukum KPK. Di suatu malam, sang suami yang sedang menunggu untuk menjemput istrinya, didatangi orang misterius yang meminta kepada istrinya untuk mundur dari persoalan yang ditangani biro hukum.