CENTRALBATAM.CO.ID, BINTAN –Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang merupakan program President Joko Widodo (Jokowi) belum menyeluruh tersebar di Wilayah Bintan.
Dari jumlah penduduk yang wajib menerima KIS sebanyak 31.000 jiwa, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan baru membagikan 3.134 kartu atau 10 persen dari jumlah penduduk yang wajib menerimanya. Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinkes Bintan, dr Gama menyebutkan, kebanyakan KIS yang direalisasikan pemerintah pusat dikirim melalui jasa pengiriman seperti JNE.
“Dinas sudah bagikan 3.134 kartu, yang lain dikirim lewat JNE dan kantor Pos, kita belum dapat rekapannya,” ujar dr Gama ketika dihubungi via telpon, Senin (5/9/2016).
Lebih lanjutdikatakanya, data penduduk yang lamban di perbaharui (Update) secara berkala mengakibatkan penyaluran KIS dan KIP tida dapat terealisasi. Sebab, setiap enam bulan sekali harus ada peninjauan atau pelaporan kembali terkait masalah KIS dan KIP ini.
Peninjauan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana perkembangan keluarga yang mendapatkan kartu. Karena jika dalam enam bulan didapati keluarga tersebut dikatakan telah memilki kehidupan yang layak, maka pemberian KIS maupun KIP akan di berhentikan (distop). Kemudian akan dicari masayarakat lain yang dianggap lebih layak mendapatinya.
“Nah proses update data ini lambat pada saat pendataan ulang,”jelasnya.
Dijelaskannya, selama ini pemerintah pusat sebagai pemberi kedua kartu ini selalu memngambil data dari Bada Pusat Statistik (BPS) Bintan. Sementara data yang diperoleh pemerintah daerah di lapangan tidak sesuai dengan data BPS. Akibatnya, kedua kartu tersebut tidak tepat sasaran.