CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Ketua DPRD Kota Batam, Muhammad Kamalludin, mengungkapkan keprihatinannya terhadap penunjukan Fesly Abadi Paranoan sebagai Direktur Perencanaan Infrastruktur di BP Batam oleh Kepala BP Batam, Amsakar Achmad. Penunjukan ini menimbulkan kehebohan karena Fesly diketahui sedang dalam proses penyelidikan aparat penegak hukum terkait dugaan korupsi di proyek Pelabuhan Batu Ampar.
“Saya baru mengetahui kabar ini setelah ramai diberitakan media tiga hari lalu,” ujar Kamalludin, Senin (23/6/2025).
Ia menyayangkan tidak adanya komunikasi resmi dari pihak BP Batam kepada DPRD mengenai pengangkatan tersebut. Kamalludin menilai kurangnya keterbukaan dalam proses ini justru memperkeruh suasana publik.
“Isu ini sudah jadi pembahasan luas, apalagi di media sosial,” tegasnya.
Menanggapi polemik yang berkembang, DPRD Batam berencana memanggil Kepala BP Batam untuk memberikan klarifikasi. Kamalludin menegaskan bahwa pihaknya belum mengambil sikap final, namun tetap akan meminta penjelasan langsung dari Amsakar.
“Saya berusaha berpikir positif. Tapi tetap harus ada kejelasan dari pihak BP Batam,” katanya menambahkan.
Nama Fesly sendiri telah dikaitkan dengan penyelidikan yang dilakukan Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Kepri. Polisi bahkan telah melakukan penggeledahan di kediamannya serta kantor BP Batam terkait proyek infrastruktur di Pelabuhan Batu Ampar.
Pengangkatan Fesly yang sedang berada di bawah sorotan hukum menuai kritik dari berbagai kalangan, dan dianggap sebagai langkah yang kontroversial.
Sementara itu, suara berbeda datang dari mantan Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak. Politisi PDIP ini meminta publik memberi kesempatan kepada Amsakar untuk bekerja dan menunjukkan hasilnya terlebih dahulu.
“Kita beri waktu dulu 100 hari, baru kemudian bisa kita nilai,” singkat Jumaga.(dkh)
