CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Sedikitnya 300 ton minyak tumpah setelah dua tanker bertabrakan di perbatasan Singapura-Malaysia, Selasa (3/1/2017) malam. Insiden itu membuat Kepulauan Riau waspada karena khawatir tumpahan minyak terbawa arus ke provinsi perbatasan tersebut.
Otoritas Maritim dan Pelabuhan (MPA) Singapura dalam siaran pers, menyatakan, insiden itu terjadi menjelang tengah malam. Motor Tanker (MT) Wan Hai 301 bertabrakan dengan MT APL Denver.
Kapal-kapal berbendera Singapura dan Gibraltar itu bertabrakan di antara kawasan Changi di Singapura dan Pasir Gudang di Malaysia. Lambung MT APL Denver dilaporkan robek dan menumpahkan ratusan ton minyak.
Dalam pernyataan MPA disebut otoritas Malaysia sudah mengerahkan pengendali polusi. Selain kapal pengendali polusi milik Malaysia, dikerahkan pula kapal dengan fungsi serupa milik Singapura. Hingga Rabu (4/1/2017) sore, Singapura menyiapkan delapan kapal sejenis untuk berjaga apabila tumpahan minyak meluas.
Hal itu antara lain karena ditemukan sisa tumpahan minyak di sebagian pesisir Singapura. MPA memastikan akan ada investigasi atas insiden itu.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Bintan, Raja Akib menuturkan, insiden itu mencemaskan warga Bintan. Meski Singapura dan Malaysia menyatakan polusi sudah dikendalikan, Bintan khawatir ada limbah hanyut ke pesisir kabupaten di perbatasan Indonesia-Singapura itu.(ctb/kps)
