CENTRALBATAM.CO.ID-Toyota Astra Motor (TAM) tengah meraba dampak yang ditimbulkan atas terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat terait dengan penjualan Toyota setidaknya hingga penghujung 2016. Meski awalnya cukup panik dengan terpilihnya Trump, namun TAM mengaku cukup tenang dengan dampak yang tidak terlalu buruk seperti diprediksi banyak orang.
“Dampaknya pasti ada, tapi sejauh ini sejak Trump terpilih dalam pidatonya belum ada yang terlalu negatif. Belum tentu juga hal itu imbasnya terasa,” kata Executive General Manager Franciscus Soejopranoto dalam pemaparan kuartal III PT TAM di Ciawi, Jawa Barat.
Pelemahan indeks harga saham gabungan di hari pertama terpilihnya Trump menjadi sinyal buruk, namun prediksi itu salah saat dihari berikutnya ada penguatan saham. Termasuk, kata Franciscus, janji Trump untuk melakukan pengembangan infrastruktur bakal disambut baik pasar, yang berdampak pada menurunnya angka pengangguran, dan berdampak pada meningkatnya investasi.
“Dari sisi itu bagus, janji Trump terhadap infrastruktur akan membuat investasi naik. Tapi situasi ini masih sangat bisa berubah, mungkin saja akhir tahun kita ubah,” ujarnya.
Target penjualan otomotif tanah air saat ini yang dikeluarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) adalah 1,05 juta unit. Hingga Oktober 2016 penjualan dalam negeri baru mencapai 871 ribu unit.
Toyota masih menjadi pemegang pasar terbesar dengan penjualan 315 ribu unit dengan target akhir tahun di 360 ribu unit.
Tak hanya itu, terkait dengan pemilihan kepala daerah langsung yang akan digelar 2017 menjadi perhatian TAM untuk terget tahun depan yang mematok angka pertumbuhan pangsa pasar di 11 persen. Jaminan keamanan selama kontestasi demokrasi level provinsi dan kabupaten/kota jadi pertaruhan dunia industri tanah air.
“Kami melihat dan terus memantau, bagaimana soal kemanan pilkada. Kalau tidak aman mana ada orang mau beli mobil,” ujar Franciscus.(cnn)