CENTRALBATAM.CO.ID, BINTAN -Kepala Satuan Lalu lintas (Kasat Lantas) Polres Bintan, AKP Krisna Ahmadani, berharap pihak medis menangani korban laka lantas ditangani secepat mungkin. Dengan begitu, korban meninggal dalam kecelakaan lalu lintas (laka lantas) dapat berkurang.
Dijelaskannya, saat ini PBJS kesehatan tidak lagi menangani korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Sebab penanganannya ada di pihak asuransi jiwa Jasa Raharja. Sementara untuk pengurusan Jasa Raharja ini tidak bisa dilakukan begitu terjadi kecelakaan.
“Kan tidak mungkin begitu terjadi kecelakaan, Jasa Raharja bisa langsung di klaim. Untuk itu kita menekankan kepada pihak medis agar menangani terlebih dahulu pasien korban laka lantas ini,” ujar Krisna saat dikonfirmasi, Jumat (20/10).
Ditambahkannya, berdasarkan pengalamannya saat pertamakali menjadi Satlantas. Ada salah satu pasien laka lantas tidak mendapat perawatan langsung dari pihak medis karena klaim dari Jasa Raharja belum keluar. Namun untungngnya korban itu tidak sampai meninggal.
“Sangat ironis, seperti itu. Dan kita ingin tekan pada pihak Medis agar mengutamakan sisi kemanusiaan dibanding biaya perawatan. Nyawa orang kan lebih penting,” kata polisi kelahiran Aceh ini.
“Jadi kita minta jangan menunggu klaim atau atau berkasnya jadi dulu. Dan mudah-mudahan dengan ini masyarakat bisa tertolong,” tambah polisi termuda di polres ini.
Ditanya jumlah laka lantas di Bintan, ia mengatakan korban meninggal dunia di Bintan tertinggi di Kepri. Hal ini dikarenakan banyak orang tua yang terkesan membiarkan anaknya yang masih sekolah membawa kendaraan bermotor.
“Peristiwa laka sebanyak 30, dan 3 diantaranya meninggal dunia. Laka lantas ini semua didominasi oleh anak usia sekolah,” akunya.
Untuk menekan angka laka lantas ini, Krisna mengatakan akan meningkatkan sosialisasi kesekolah. Selain itu pihaknya juga akan melakukan sosialisasi ke orang tua.
“Kita akan sosialisasi kesekolah, sebab di Bintan bahkan ada tersangka laka lantas berusia 10 tahun,” pungkasnya.
