CENTRALBATAM.CO.ID, BANDUNG-Kartu berlabel Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dianggap palsu beredar di Desa Kertajaya, Kabupaten Bandung Barat, Jabar. Penyebaran kartu BPJS bodong ini diketaui telah beredar sejak beberapa hari lalu.
Atas maraknya peredaran kartu BPJS Bodong ini, warga sekitar kian resah. Keresahan warga bermuara dengan tidak dapat dilayaninya permintaan penanganan layanan kesehatan ditempat-tempat rujukan BPJS Kesehatan.
Tidak dapat terlayaninya permintaan masyarakat atas pelayanan kesehatan ini, lantaran tidak sesuainya dan tidak terdaftarnya kartu yang dimiliki warga pada sistem terpadu pusat pendataan keanggotaan BPJS.
Lalu, bagaimana cara membedakan kartu BPJS Kesehatan yang asli dan palsu? Mengingat keresahan warga kian memuncak.
Menanggapi hal ini, Kepala Kantor Cabang BPJS Kota Cimahi Yudha Indrajaya mengaku sudah melihat kartu milik warga tersebut.
“Tidak berbeda jauh sebetulnya, namun ada beberapa perbedaan dalam kata-kata. Sebenarnya kami yang tahu,” ucap Yudha, Senin (25/7/2016).
Fisik kartu yang mirip aslinya itu diperoleh warga setelah membayar Rp 100 ribu melalui pendaftaran yang dikoordininir masing-masing RW.
Awalnya pihak kantor Desa Kertajaya bekerja sama dengan pihak kedua, yaitu Rumah Peduli Duafa (RPD) yang membantu warga kurang mampu guna mengikuti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merupakan program pemerintah berwujud BPJS Kesehatan.
Pihak RPD disebut-sebut ‘menerbitkan’ kartu bertanda BPJS Kesehatan kepada warga Desa Kertajaya yang tersebar di 23 RW.
Tercatat hingga saat ini, ada 230 warga setempat yang mengantongi kartu BPJS diduga bodong tersebut.
“Kalau ditanya secara fisik, karena RPD mengaku mendaftarkan secara online, mestinya ada tulisan e-ID. Tetapi kartu yang dimiliki warga tidak ada e-ID nya,” tutur Yudha.
Kalau kartu BPJS Kesehatan yang asli, sambung Yudha, terdapat tulisan e-ID di bagian atas pojok kiri kartu. Menurut Yudha, tanda keaslian tersebut merupakan hal mendasar guna membedakan mana kartu resmi dan bukan.
“Paling utama itu kartu mereka (warga Desa Kertajaya) tidak terdaftar BPJS Kesehatan. Artinya enggak ada dalam master file kami,” ujarnya.
Yudha menyebut terdapat beberapa pola nomor resgistrasi yang tertera secara berurutan dalam kartu dianggap palsu miliki warga Desa Kertajaya. Hal tersebut diketahui Yudha setelah petugas dari Polres Cimahi mengumpulkan kartu yang dimiliki para warga.
“Kita ada cek digit. Karena ada nomor-nomor berurut (pada sejumlah kartu diduga palsu) yang tidak sesuai dengan cek digit pada aplikasi kami,” ucap Yudha.
Jika ingin memastikan apakah kartu BPJS Kesehatan yang dimiliki terdaftar atau tidak, masyarakat bisa mengecek kartunya ke Kantor Layanan Operasional Kabupaten (KLOK).
Trending
- Presiden Prabowo Minta Investigasi Tuntas Kasus Penembakan WNI di Malaysia
- Sehari Jelang Imlek, Harga Ikan Dingkis Tembus Rp 1 Juta per Kilogram
- SMSI Bentuk Tim Riset, Gali Sejarah Biografi Margono Djojohadikoesoemo
- Peduli Generasi Qur’ani: Anggota DPRD PKS Natuna Mendistribusikan Al-Qur’an dan Iqra’ ke sejumlah TPQ
- Kepala Kantor Imigrasi Batam Sebut SMSI Harus Jadi Mata dan Telinga NKRI di Era Siber
- Komitmen Telkom Jalankan Bisnis yang Berintegritas Demi Terwujudnya Asta Cita
- Cegah Anak Terjerumus Konten Negatif, Kasi Intel Kejari Batam Ajak SMSI Kepri Dorong Pemerintah Buat Perda
- Kapolres Natuna Pimpin Sertijab Tiga Pejabat Penting di Polres