CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Kapolres Bintan AKBP Febrianto Guntur Sunoto menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Bintan tidak mudah terprovokasi terkait dengan isu radikalisme dan intoleransi beragama yang saat ini telah mengancam sendi-sendi kehidupan sosial.
“Melalui tokoh agama, miminta kepada masyarakat tidak mudah terprovokasi terkait isu radikalisme dan intoleransi beragaman yang saat ini telah mengancam sendi-sendi kehidupan sosial,” kata Kapolres Bintan AKBP Febrianto Guntur Sunoto, dalam tatap muka dengan tokoh Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah se-Kabupaten Bintan, Rabu (18/1/2017).
Dalam tatap muka dengan tokoh Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah itu sendiri berlangsung di kedai kopi Glory jalan Barek Motor Kijang, yang simulai pada pukul 09.15 WIB sampai pukul 11.00 WIB, selain Kapolres Bintan juga dihadiri oleh Wakapolres Bintan, PJU Polres Bintan, Kapolsek Bintim, Kapolsek Binut, Kapolsek Gunung Kijang, Kapolsek Teluk Bintan serta perwira dan anggota Polsek Bintim.
“Dalam tatap muka dengan tokoh Agama itu, beberapa agenda yang dibahas antara lain menyikapi perkembangan situasi nasional pasca perseteruan antara ormas FPI dengan GMBI di wilayah hukum Polda Jabar yang diindikasikan telah mengancam stabilitas nasional,” katanya.
Sementara para tokoh agama menyampaikain permasalahan antara lain, pertama maraknya penggunaan media sosial yang tidak terkontrol dan lebih cenderung bertujuan sebagai sarana provokasi. Kemudian kedua bahaya laten Komunisme perlu diwaspadai karena diindikasikan telah mengancam sendi-sendi kehidupan bangsa.
Setusnya, ketiga permasalahan sosial masyarakat khususnya kenakalan remaja telah menimbulkan keresahan bagi orang tua. Ke empat Adanya upaya ingin mengubah dasar negara atau melecehkan simbol negara yang diindikasikan dilakukan oleh ormas Islam garis keras sehingga mengancam stabilitas nasional.
Terakhir ke lima meminta peran aktif Polri agar turun langsung ke lapangan dalam rangka menyikapi permasalahan yang berkembang ditengah-tengah masyarakat.
