CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Sehari jelang 1 Syawal 1437 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri, yang jatuh pada Rabu (6/7/2016) esok hari. Kondisi sampah dihampir seluruh wilayah Kota Batam msih meluber dan menumpuk.
Penampakan ini tergambar jelas dibeberapa lokasi, seperti Pasar Tos 3000 atau Pasar Pagi, Jodoh-Nagoya, diperumahan Taman Sari Hijau, diperumahan Bukit Palem Permai, disekitar Pasar I dan II Botania, dipinggiran jalan sekitar Mustafa Plaza, pinggiran Jalan Diponegoro, sekitar 150 meter sebelum Simpang Base Camp Batu Aji, beberapa lokasi di Tanjunguncang, serta masih berserak dan bahkan dibuang sembarangan ke sebuah aliran air di Sei Lekop, tak jauh dari simpang empat (simpang Nato).
Dengan tumpukan sampah yang meluber dan berbau busuk ini, kualitas udara disekitarnya ikut tercemar dan dipenuhi kerumunan lalat, serta belatung.
Dibeberapa lokasi diatas, sampah bahkan telah menumpuk lebih dari dua minggu berlalu, yakni diperumahan Taman Sari Hijau, Perumahan Bukit Palem Permai, dipinggiran jalan Diponegoro, sekitar 150 meter sebelum Simpang Base Camp dan beberapa lokasi lainnya.
Beberapa warga yang ada dan tinggal disekitar lokasi menumpuknya sampah, turut menyampaikan kekesalannya kepada pihak-pihak terkait dalam hal upaya kebersihan di Batam.
“Iya, memang sudah lebih seminggu. Atau mungkin sudah hampir 2 minggu sampahnya menumpuk diperumahan Taman Sari Hijau ini. Belum ada petugas dari dinas kebersihan (DKP, red) maupun dari Kecamatan yang melakukan pengangkutan,” kata Yulia, salah seorang warga.
Dikatakannya juga, karena telah menumpuk sekian lama. Jamur, belatung dan lalat penyebar penyakitpun semakin subur ditumpukan sampah tersebut.
“Aduh, ngeri lah. Kadang kalau kita mendekat saja, lalatnya sudah bubar dengan banyaknya,” ujarnya.
Selain itu, penampakan tumpukan sampah ini juga terlihat terus bertambah, dengan tingginya volume sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap keluarga, jelang hari raya Rabu mendatang.
“Apalagi orang pada sibuk-sibuk masak, ya sampah-sampah sisa masakan atau plastik tak dipakai lagi, pasti dibuangnya kesini. Otomati tiap hari pasti nambah tingginya,” bebernya.
Dengan kondisi yang cukup memprihatinkan ini, beberapa warga yang dikonfirmasi tim Central Batam secara acak dan bergantian mengaku gerah dengan kondisi lingkungan penuh sampah yang berbau tidak sedap.
Berlandaskan penampakan inilah, warga meminta pihak dari Kecamatan terkait dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Batam, dapat segera mengangkut sampah.
“Biar lebarannya enak dan betul-betul nikmat, tolonglah diangkut sampahnya. Kita kan sudah bayar uang atau pungutan kebersihan, jadi tolong hak kita untuk mendapatkan lingkungan bersih dari sampah diwujudkan,” tandasnya.
Penulis : Junedy Bresly