CENTRALBATAM.CO.ID, SINGAPORE-Dalam rangka mempromosikan potensi ekonomi Batam, Kepala BP Batam Hatanto Reksodipeotro, angkat bicara menjadi salah satu narasumber dalam acara Indonesia Economic Update (IEU) hari Kamis, (21/7/2016) di SCCCI Building, 47 Hill Street Singapore.
Forum besar bertajuk ‘Indonesia – New Reforms Better Investment Opportunities’ yang diselenggarakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura bekerjasama dengan The Singpore Chinese Chamber of Commerce and Industry (SCCCI), KADIN Komite Singapura dan Indonesia Investment Promotion Centre (BKPM) Singapura.
Kegiatan dibuka oleh President of SCCCI, Thomas Chua, dimana SCCCI memiliki jaringan bisnis yang luas dengan lebih dari 4000 anggota dan lebih dari 150 asosiasi perdagangan di Singapura.
Kemudian, Kedubes RI untuk Singapura, Ngurah Swajaya sebagai pemrakarsa acara ini juga menyampaikan kata sambutannya dihadapan para pesert dan tamu undangan.
Hal-hal yang dibahas dalam acara ini ialah, paket kebijakan ekonomi Indonesia dan Revitalisasi Batam serta hal-hal terkait kebijakan investasi di Indonesia.
Perhatian besar Pemerintah Pusat sangat besar bagi Batam, melalui Duta Besar RI Singapura, BP Batam didaulat sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan ini bersama dengan BKPM Pusat.
Bagi Singapura sendiri, Batam dan Indonesia selalu menjadi 5 top destinasi bagi investor di Singapura.
Forum ini menjadi kesempatan emas bagi Batam untuk memberikan update informasi terkait perkembangan upaya Revitalisasi Batam kepada Dunia Bisnis di Singapura. Sebagai Badan yang tidak hanya berperan dalam pembentukan kebijakan tetapi juga berperan dalam impelentasi kebijakan untuk investasi.
Ngurah Swajaya, Duta Besar Indonesia untuk Singapura, meyatakan bahwa ini adalah forum baik untuk memfasilitasi Potential investors Singapura untuk Batam. Harapannya adalah potensial investors ataupun yang telah melakukan investasi di Indonesia untuk mengenal Indonesia lebih jauh, memahami dan kemudian start to invest atau mulai berinvestasi di Indonesia.
Sebagaimana diketahui Indonesia dan Singapura telah memiliki hubungan bilateral dan kerjasama yang baik dibidang ekonomi. Terkhusus bagi Batam sendiri tercatat foreign investment atau investasi asing terbesar berasal dari multinasional Singapura.
Hatanto dalam paparannya menyampaikan sejumlah program yang siap memfasilitasi kemudahan bagi investor seperti halnya pelayanan ijin investasi 3 jam (i23J) dengan 8 paket perijinan dan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KILK) yang saat ini dinyatakan 90 % siap serta sistem online yang terintegrasi untuk pelayanan pengelolaan lahan.
Ia menyakinkan layanan sistem online ini dihadirkan bertujuan untuk memberikan kemudahan dan mempercepat proses perizinan peralihan hak lahan.
“I do invite you to come to Batam, with very close you can go through 5 ports and start to invest in Batam,” Hantanto said.
“Saya yakinkan dan persilahkan anda untuk datang ke Batam dengan jarak yang sangat dekat, dengan 5 pilihan pelabuhan lalu mulailah investasi, dan kami BP Batam siap memberi informasi dan pelayanan terbaik untuk anda menjadi bagian investasi dari Batam,” ujar Hatanto mengakiri presentasinya dalam bahasa Nasional Indonesia.
Sejumlah peserta dalam acara tersebut mengaku sangat tertarik dan memberikan apresiasi dengan apa yang disampaikan Hatanto, mereka yang dahulu pernah menjadi investor di Batam, kini merasa confidence untuk melihat peluang invest to Batam.
Seperti halnya, Mr. Tan Peng Yee, Director of Ultravo Marine and Offshore, sebagai salah satu dari 300an peserta yang hadir menyatakan Batam lebih baik dan dengan program yang disiapkan pimpinan baru.
“kami merasa lebih ingin tahu investasi di Batam. Awalnya kami panik, tetapi setelah mendengar apa yang disampaikan tadi kami tertarik dan bersama yang lain ini akan menjadi kesempatan baik untuk melihat peluang disana.” Ungkapnya.