CENTRALBATAM.CO.ID, TANJUNGPINANG-Jumlah korban yang meninggal akibat kecelakaan laut di antara Tanjungpinang dan pulau Penyengat, Minggu (21/8/2016) bertambah.
Dari informasi yang diperoleh, semua penumpang dan tekong yang ada di dalam pompong tersebut berjumlah 17 orang.
Sementara dari data yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungpinang, ditegaskan sudah ditemukan sekitar 10 orang penumpang.
Mereka dievakuasi oleh warga, anggota Marinir, Basarnas, KP3 dan nelayan.
“Saya selalu mengecek data terbaru. Sampai saat ini ada sekitar 10 orang yang sudah dievakuasi ke RSUD Kota Tanjungpinang,” kata Kepala BPBD Kota Tanjungpinang Agustiawarman.
Dikatakannya juga, dari 10 orang tersebut, 7 orang diinformasikan sudah meninggal dan 3 orang sedang kritis. Sementara, 7 penumpang lainnya masih dinyatakan hilang hingga saat ini.
“Dari 10 yang ditemukan, 7 sudah meninggal dan 3 kritis. Sisanya ada 7 lagi, yang masih dinyatakan hilang,” ujarnya.
Adapun daftar nama-nama korban yang ditemukan, yakni:
Korban meninggal:
1. Rahmiyana (27), beralamat di Jalan Jering, Baturasa, Bangka.
2. H. Idrus Ahmad (62), beralamat di Jalan Istana Laut.
3. Wiwit Sugiarti (27), beralamat di Jalan Pramuka, Lorong Bali, Nomor 34.
4. Yurdaningsih alias Neneng (50), beralamat di Jalan H. Unggar, lorong Sulawesi, Nomor 15.
Selain itu, masih ada 5 korban lainnya yang juga dinyatakan meninggal dunia. Namun, kelima korban ini belum ditemukan datanya dan dinyatakan dalam proses identifikasi.
Adapun kode untuk kelima korban, yang masih diidentifikasi ini yakni Tn. X2, Nn. Y1, Nn. Y2, Nn. Y3 dan Nn. Y6.
Sebelumnya dikabarkan, pompong bermuatan penuh penumpang, yang berlayar dari pelabuhan Tanjungpinang menuju ke Pulau Penyengat dikabarkan Tenggelam, Minggu (21/8/2016) pagi.
Tragedi ini terjadi, ditengah cuaca buruk yang membuat perairan sekitar perairan tenggelamnya kapal pompong ini tenggelam menjadi mencekam.
Diketahui, pompong ini tenggelam akiat dihantam cuaca buruk. Akibatnya, perahu mengalami kebocoran dan akhirnya oleng.
Bermuatan 17 penumpang yang bertolak menuju Pulau penuh sejarah Melayu (Penyengat, red). Seluruh penumpang langsung tenggelam, setelah terbalik dengan kondisi yang penuh air.