CENTRALBATAM.CO.ID – Polda Maluku Utara angkat bicara terkait kasus polisi wanita (Polwan) dari Maluku Utara yang diduga terpapar radikalisme dan diamankan Polda Jatim pada Minggu (26/5/2019)
Polda Maluku Utara akan melakukan pemeriksaan mendalam terhadap satu oknum polisi wanita ( Polwan) yang bertugas di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) atas nama Bripda berinsial NOS yang diamankan Polda Jawa Timur, di Bandara Juanda Surabaya, Minggu 26 Mei 2019.
Pemeriksaan tersebut berhubungan dengan yang bersangkutan meninggalkan tugas tanpa izin pimpinan baik secara lisan maupun tulisan.
“Pemeriksaan terhadap oknum polwan Polda Malut ini karena yang bersangkutan meninggalkan tugas tanpa izin, dan ini sudah merupakan pelanggaran berat,” kata Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendry Badar diruang kerjanya, Senin (27/5/2019).
Baca : Diduga Terpapar Radikalisme, Polwan Bripda NOS Diamankan di Bandara Juanda
Baca : Akun Facebook Guru SMPN 20 Batam Dibajak, Pelaku Meminta Sejumlah Uang
Baca : Malam Ramadhan di Bintan Terang Benderang Berkat Lampu Cangkok
Baca : GMPL Bagi 500 Takjil Untuk Pengguna Jalan
Terkait dugaan paham radikal, kata Hendri, pihaknya belum dapat menyampaikan secara berlebihan, sebab. Sejauh ini yang bersangkutan belum diperiksa secara mendalam oleh tim.

Proses penangkapan polwan Polda Maluku Utara yang diduga terpapar paham radikal oleh Polda Jatim di Bandara Juanda (STIMEWA/TRIBUNJATIM.COM)
“Kami akan dalami yang bersangkutan pergi dalam rangka apa, tujuan apa, dan maksud apa, sehingga yang bersangkutan pergi tanpa ijin. Nanti kami lihat saat sidang, saat ini kami fokus lakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Hingga saat ini, kata Hendri, yang bersangkutan masih diamankan di Polda Jatim, dan Polda Malut telah mengutus tim untuk melakukan penjemputan.
NOS akan dibawa ke Ternate, sebab kasus lari atau pergi tanpa ijin akan diselesaikan di internal Polda Malut.
“Penahanan terhadap yang bersangkutan di Bandara Juanda tersebut merupakan hasil koordinasi antara Polda Malut dan Polda Jatim dengan alasan meninggalkan tugas tanpa izin pimpinan, bukan karena terindikasi paham tadikal,” tandasnya.
Ia menambahkan, pihaknya mendapat laporan dari pihak keluarganya bahwa yang bersangkutan tidak ada di rumah, sehingga saat dilakukan pengecekan ke tiap-tiap tempat ternyata ditemukan di bandara saat bersangkutan bertolak ke Surabaya.
Dari situ ada koordinasi dengan Polda Jatim setempat untuk mengamankan yang bersangkutan sesuai dengan ciri-ciri yang disampaikan.
“Kalau indikasi paham radikal kami belum bisa simpulkan secara detail, karena kami belum tau, yang jelas kami akan pastikan fakta-fakta bahwa benar ada hal-hal yang mencurigakan terhadap yang bersangkutan dan itu baru bisa kami sampaikan,” ungkapnya.
Seperti diberiktakan sebelumya, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera yang SURYA.CO.ID hubungi hanya membenarkan kalau anggota Polda Jatim mengamankan seorang Polwan berpangkat Bripda di Bandara Juanda.
NOS diketahui anggota Polda Maluku Utara. Ia berangkat melalui maskapai penerbangan Lion Air sekitar pukul 09.00 WITA menggunakan nama samaran, Arfila M Said.
Sesampainya di Bandara Juanda, ia kemudian dijemput oleh anggota Polda Jatim.
“Ia berangkat dari Maluku Jam 9 pagi dengan Pesawat Lion Air.

Ngakunya akan belanja di Surabaya dan dia ngaku punya keluarga di daerah Porong Sidoarjo,” katanya, Minggu (26/5/2019).
Saat ditanya dugaan NOS terpapar paham radikalisme, Barung belum bisa membenarkan hal tersebut, sebab Polda Jatim hanya menjalankan intruksi yang diminta pihak Polda Maluku untuk mengamankan NOS.
“Polda Maluku Utara yang nangkap, kami cuma mengamankan,” katanya.
“Terlibat masalah apa, itu domainnya Polda Maluku Utara. Entah itu disersi, atau terpapar radikalisme, silahkan tanyakan ke Polda Maluku Utara,” lanjutnya.
Mengingat proses pengamanan terhadap NOS baru tadi siang dilakukan, Barung belum bisa memaparkan lebih detail mengenai sosok NOS.
“Masih penyelidikan nanti, lagipula yang menjelaskan kan Polda Maluku Utara,” tukasnya.
Kini Polda Maluku Utata sedang berkoordinasi lebih lanjut dengan Polda Jatim.
Rencananya, ungkap Barung, Pihak Polda Maluku Utara akan melakukan penjemputan terhadap NOS di Mapolda Jatim.
“Sekarang Polda Maluku Utara sedang perjalanan untuk mengambil anggota itu,” tandasnya.
Barung menambahkan, siang ini rencananya anggota polwan tersebut akan diberangkatkan menuju Maluku Utara untuk diperiksa di Polda Maluku Utara.
Sekadar diketahui, NOS diamankan di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo pada Minggu (26/5/2019).
Sumber : Kompas.com
