CENTRALBATAM.CO.ID, JAKARTA-Di tengah penyelidikan kasus pembunuhan pegawai BNN oleh suaminya, keluarga tersangka Muhammad Akbar alias Abdul Malik Azis mendatangi Polres Bogor, Jawa Barat. Mereka datang untuk memberikan bukti bahwa pembunuhan terjadi akibat konflik rumah tangga. Keluarga pelaku juga meminta maaf kepada BNN.
Keluarga tersangka membawa barang bukti berupa hasil visum rumah sakit di Sentul, Bogor, Jawa Barat dan rekaman pertengkaran. Hasil visum dibawa untuk menunjukkan bahwa rumah tangga pelaku dengan korban yang bekerja di BNN sering diwarnai pertengkaran hingga membuat pelaku terluka.
Keluarga pelaku juga membawa rekaman pertengkaran pasangan suami istri yang telah menikah selama lima tahun tersebut. Abdul Malik Azis merupakan suami keempat korban.
Kasus pembunuhan Indria Kameswari terjadi pada Jumat 1 September 2017 pagi. Jenazah korban ditemukan oleh anaknya yang segera melapor ke tetangga di kawasan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat.
Saat diperiksa terdapat luka tembak di punggung korban. Sementara suami korban terlihat bergegas meninggal kawasan perumahan. Suami korban akhirnya ditangkap polisi di Batam, Kepulauan Riau.
Abdul Malik Azis diduga kerap mendapat perlakuan kasar dari korban. Hal itu diungkapkan kakak Abdul Malik Azis, Siti Nuraeni.
Siti menuturkan, adiknya itu kerap mendapatkan perlakuan kasar berupa kontak fisik maupun secara lisan dari sang istri. Perlakuan kasar dari Indria tersebut sudah dialami selama menjalin rumah tangga lima tahun lalu.
“Sejak itu adik saya sering dipukuli. Bahkan, adik saya pernah memar-memar di bagian kepalanya,” kata Siti Nuraeni saat ditemui di Polres Bogor, Jawa Barat, Senin (4/9/2017).
Akar permasalahannya, kata Siti, hanya karena keinginan pegawai BNN itu untuk dibelikan mobil dan rumah mewah tidak pernah ditanggapi.
“Adik saya benar-benar diporotin. (Korban) minta mobil sama rumah mewah sambil ngamuk-ngamuk,” ungkap Siti.
Dia mengatakan, korban bahkan pernah mengancamnya dengan senjata api. Dia mengaku punya bukti.
“Dia mukulin sampai ngancem mau bunuh adik saya pakai pistol. Saya punya rekamannya,” kata Siti.
Keluarga AM meminta maaf kepada BNN atas tragedi yang mengakibatkan tewasnya Indria Kameswari. Pihak keluarga juga mengungkapkan, sebelum pembunuhan terjadi, pasangan ini kerap terlibat pertengkaran sengit.
Karena itu, ia meminta polisi berlaku adil dalam mengusut kasus ini. Menurut Siti, persoalan ini murni urusan rumah tangga korban dan terduga pelaku.
“Tolong seadil-adilnya, karena ini masalah rumah tangga, bukan masalah korps,” kata dia.(lp6/ctb)
Sumber : liputan6.com