CENTRALBATAM.CO.ID, JAKARTA – Pasca ledakan smartphone Samsung Galaxy Note 7, di beberapa belahan dunia. Kini primadona telepon genggam itu kian terpuruk.
Diketahui, Samsung telah memproduksi jutaan unit hingga saat seluruh penjualannya dihentikan secara permanen.
Sebagaimana dilansir oleh BGR, Samsung dipastikan akan merelakan jutaan unit Note 7 tersebut untuk dibuang dan dimusnahkan tanpa menyisakan jejak.
Seluruh unit akan dimusnahkan, tanpa adanya komponen yang akan dipakai ulang atau meninggalkan jejak. Ini dilakukan, untuk menghindari kesalahan serupa yang bisa saja terulang kembali.
“Kami melangsungkan proses untuk membuang ponsel tersebut secara aman, tidak ada yang dipakai kembali,” demikian pernyataan Samsung.
Samsung tidak menjelaskan lebih lanjut atau secara transparan bagaimana proses dalam memusnahkan produk teranyar yang baru saja diluncurkan itu.
Diketahui Samsung memproduksi sekitar 2,5 juta unit Note 7 sebelum dilakukan proses recall. Perangkat itu memang terindikasi laris manis sebelum diketahui adanya masalah serius yang membuatnya rentan meledak.
Biaya yang harus ditanggung Samsung karena menghentikan penjualan Note 7 diprediksi amat besar. Credit Suisse memperkirakan bisa tembus sampai USD 17 miliar atau di kisaran Rp 221 triliun.
Sampai saat ini, belum ada penjelasan resmi dari Samsung apa sebenarnya yang menyebabkan Note 7 rentan meledak. Bahkan unit baru pun tetap bermasalah yang memaksa Samsung mematikan Note 7 untuk selamanya.
