CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Walikota Batam H Muhammad Rudi bersama Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad memastikan pembagian kios setelah penataan dan revitalisasi Pasar Induk akan dilakukan transparan, jujur dan berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Hal ini di sampaikan Rudi menjawab pertanyaan perwakilan warga di Pasar Induk pada acara Cofee Morning dan silaturahmi bersama masyarakat kecamatan Lubuk Baja, bertempat di Karambia cafe, Sabtu (13/1/2018).
Tengku, perwakilan warga Pasar Induk mengatakan pada penataan sebelumnya banyak terjadi kecurangan dan permainan sehingga permasalahan Pasar Induk tidak pernah selesai. Dulu saat pendataan tidak adil dan dijadikan lahan untuk pengusaha pasar artinya dia punya lapak tapi tidak berjualan dan disewakan.
“Tidak boleh ada permainan saat pendataan. Dan tidak ada makelar atau pengusaha pasar. Apabila dilakukan pendataan kami mohon perangkat RT RW agar dilibatkan sehingga data pedagang di Pasar Induk valid dan tepat sasaran,” kata Tengku.
Selain itu Tengku juga meminta kepada Walikota agar memperhatikan masjid yang ada pasar. Untuk di fasilitasi dengan pemilik lahan untuk relokasi masjid.
Selain memastikan pendataan yang valid dan transparan. Wakil Walikota Batam, Amskar Achmad menjelaskan saat ini proses penyerahan pasar induk sudah di kementrian keuangan. Sejalan itu Pemko sudah menyiapkan kajian dan detailed engineering design (DED) yang diharapkan mampu menampun 2200 pedagang, baik pedagang kali lima di sekitar Jodoh dan Nagoya.
“Dipastikan tidak ada permainan pengalokasian kios di pasar induk. Soal relokasi masjid sudah dilakukan pembicaraan dengan pemilik lahan. Masih dibicarakan lokasi pengganti masjid saat ini,” kata Amsakar.