CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Hasil otopsi yang dilakukan Dokes Polda Kepri terdapat 16 luka di tubuh Fitri Suryati atau Fitri Yu yang mengakibatkan korban tewas.
Luka yang terdapat ditubuh korban, akibat perbuatan sadis yang dilakukan Yudha Lesmana dalam aksi pembunuhan yang terjadi pada Senin (11/2/2019) lalu.
“Ada 16 luka akibat benda tajam yang bersarang di beberapa bagian tubuh korban. Luka dibagian tertentu mengakibatkan korban tewas,” kata Kabiddokes Polda Kepri, Kombes Pol Djarot Wibowo kepada sejumlah wartawan, Rabu (13/02/2019).
Djarot Wibowo menjelaskan didapatkan luka terbuka akibat kekerasan tajam berupa luka terbuka pada pipi kiri 1 luka. Kemudian tangan kiri terdapat 1 luka, pinggang 1 luka, kepala belakang 3 luka.
Selanjutnya, leher bagian belakang terdapat 8 luka, leher depan sisi kiri 1 luka dan sisi kanan 1 luka.
Selain itu, didapatkan luka akibat kekerasan tumpul berupa, luka memar dan luka lecet pada wajah, leher, dada dan anggota gerak atas bawah.
“Kematian luka tusuk pada leher mengakibatkan robeknya dan terputusnya pembuluh darah nadi leher yang menyebabkan perdarahan hebat,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan dalam pun, didapatkan pembuluh darah kosong, limpa melisut dan organ dalam pucat.
“Luka akibat kekerasan tajam berupa putusnya pembuluh darah nadi leher depan sisi kiri, robeknya pembuluh darah nadi leher sisi kanan, terputusnya pembuluh darah nadi tulang leher sisi kanan,” terangnya.
Terpisah Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki menerangkan Selain membunuh Fitri Yu dengan kejam Yudha Lesmana mencuri handphone milik adik korban yang terdapat di kamar tempat korban dieksekusi.
“Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUH Pidana Juncto Pasal 365 ayat 1 KUH Pidana,” kata Kombes Pol Hengki dalam ekspos yang digelar di Polresta Barelang, Rabu (13/2/2019).
Menurut Hengki, motif pelaku menghabisi korban dengan alasan dendam lama yang membuat pelaku putus dengan pacaran akibat hasutan korban.
“Alasannya dendam lima tahun lalu, karena tersinggung. Dia (Yuda) mau pacarin wanita yang juga teman korban, tapi tersinggung dengan ucapan korban,” tambah Hengki.
Alat yang digunakan pelaku untuk menghabisi korban masih dalam pencarian oleh pihak kepolisian.
Barang bukti yang berhasil diamankan antara satu unit laptop merk Acer warna biru, handphone merk Xiaomi warna Gold milik korban, handphone merk Sony warna hitam milik tersangka, satu unit sepeda motor yang digunakan tersangka, pakaian dan satu robekan kertas yang berisikan nomor handphone korban.
Diketahui, bahwa Yuda dendam terhadap Fitri karena soal asmara, Fitri diduga menjadi penyebab putusnya dirinya dengan sang pacar yang tak lain teman korban, Fitri Suryati.
Cinta Yuda pun kandas, putus dari sang pacar yang dicintainya membuat Yuda patah hati dan sakit hati.
Pasca putus dengan sang kekasih, Yuda mencoba bangkit dengan pulang ke kampung halamannya di Medan.
Sempat pulang ke Medan, Yuda kembali merantau ke Batam berniat untuk mengadu nasib.
Namun sekitar satu bulan lalu saat hendak membeli gas, Yuda kaget ketika melihat sosok pedagang gas ternyata adalah Fitri.
Yuda mengaku menaruh dendam terhadap Fitri Suryati hingga tega membunuhnya.
Seperti membuka luka lama, Fitri adalah orang yang harus bertanggung jawab atas kandasnya cinta Yuda dengan kekasih pujaan hatinya.
Luka lima tahun lalu kembali terbuka, dendamnya kembali membara, bahka ia merencanakan pembunuhan.
Hanya Saja Yuda menunggu waktu yang tepat untuk bisa menghabisi Fitri. Dan pada Akhirnya, Senin (12/2/2019) Yuda menemukan waktu yang tepat untuk membunuh.
Memang Yuda sudah berniat hendak menghabisi Fitri. Pasalnya, Ia sudah membawa sebilah Pisau dari rumahnya.
Ia mengintai keadaan rumah Fitri Kosong. Padahal siang itu, Yuda sempat menawar gas kepada Ameng ayah Fitri.
Saat Ameng pergi mengantar Gas, Kemudian Yuda masuk ke rumah dan menemui Fitri.
Awalnya Fitri tidak mengingat siapa Yuda.
“Dia awalnya tidak ingat sama saya, sampai saya cekik dia sampai pingsan,” sebut Yuda.
Saat Fitri Pingsan, Yuda kemudian mengemasi barang-barang milik korban seperti Laptop dan HP korban.
Saat mengemasi barang itulah, tiba-tiba Fitri bangun dari pingsannya dan mencoba melawan Yuda.
“Dia bangun, kemudian saya tikam sama pisau yang saya bawa. Saya lupa berapa kali menikam lehernya, yang jelas ada beberapa kali,” terang Yuda.
Usai menikam dan memastikan Fitri meninggal, Yuda kemudian pergi dari rumah tersebut dan merusak CCTV.
Ia mengaku membakar barang bukti baju yang ia kenakan saat membunuh Fitri.
Sementara Pisau yang ia gunakan untuk membunuh Fitri dia buang ke Sei Ladi.
“Pisaunya saya buang ke Sei Ladi,” tegasnya.(kar)