CENTRALBATAM.CO.ID,BATAM-Dinas Perindustrian dan Perdagangan pastikan stok kebutuhan pangan di pasar tersedia cukup.
Kepala Disperindag Batam, Zarefriadi mengatakan jelang imlek ini banyak juga warga Batam yang keluar daerah sehingga tingkat konsumsi juga berkurang.
“Enggak ada masalah. Stok cukup. Kita terus turun ke pasar untuk pantau harga,” kata Zarefriadi, Kamis (15/2/2018).
Berdasarkan hasil pantauan ke beberapa pasar, harga cenderung stabil untuk sebagian besar komoditas. Kenaikan tampak pada komoditas cabai-cabaian.
Harga rata-rata cabai merah keriting di empat pasar kawasan Batam Centre dan Jodoh pada 9 Februari sebesar Rp 49 ribu per kg. Seminggu setelahnya, 15 Februari, rata-rata harga cabai merah keriting di empat pasar berbeda di kawasan yang sama, naik menjadi Rp 53.250.
Sementara rata-rata harga cabai hijau naik dari Rp 33 ribu menjadi Rp 38 ribu. Dan cabai rawit rata-rata harganya naik dari Rp 38.250 ke Rp 40.750 per kg.
Di sisi lain, harga bawang terjadi penurunan. Rata-rata harga bawang merah turun menjadi Rp 23.750 per kg dari Rp 29.500 per kg. Bawang putih juga turun dari Rp 21.000 menjadi Rp 17.750 per kg.
Bayam yang Januari lalu menyumbangkan inflasi di kelompok volatile food, harganya kembali merangkak naik, pasca sempat turun di awal Februari. Pada 6 Februari rata-rata harga bayam di pasar yang disurvei Disperindag yakni Rp 12 ribu per kg. Kemudian turun ke angka Rp 8.250 per kg di 9 Februari. Dan kembali merangkak naik menjadi Rp 8.750 pada 13 Februari, dan Rp 9 ribu pada 15 Februari.
“Kami rutin melakukan monitoring harga untuk mengetahui perkembangan di pasar. Hasil survei kita sampaikan melalui website, disperindag.batam.go.id,” katanya.
Terkait harga beras yang sempat naik, Zarefriadi mengatakan Bulog sudah melakukan operasi pasar untuk kendalikan harga beras. Di operasi pasar ini, Bulog menjual beras kualitas medium dengan harga Rp 8.800-9.000 per kg. Operasi pasar digelar di tiga titik, yaitu Pasar Sagulung, Aviari Batuai, dan Jodoh.
“Operasi pasarnya itu awalnya cuma sampai Januari. Tapi karena harga beras melonjak, diperpanjang sampai Maret,” ujarnya.