CENTRALBATAM.CO.ID, NATUNA – Dalam sepekan terakhir, harga berbagai jenis cabai di Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, mengalami penurunan drastis.
Di Pasar Ranai, harga cabai merah panjang yang sebelumnya bertahan di kisaran Rp40 ribu per kilogram, kini hanya dijual Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram, Senin (19/5/2025).
Penurunan harga ini cukup mengejutkan bagi pedagang dan petani. Leni, salah satu pedagang di pasar, mengaku rugi akibat harga yang turun secara tiba-tiba.
“Sekarang harga cabai hancur, stok banyak tapi pembeli sepi,” keluhnya saat ditemui.
Melimpahnya pasokan di tengah daya beli masyarakat yang lesu menjadi penyebab utama anjloknya harga.
Kondisi ini diperparah dengan musim panen yang bersamaan, membuat pasokan cabai melimpah di pasar lokal.
Bukan hanya pedagang yang merasakan dampak penurunan harga, para petani cabai di Natuna pun mengalami kesulitan besar.
Wati, petani sekaligus pedagang di Jalan Pramuka Ranai, menyebut bahwa keuntungan dari hasil panen kini nyaris tak menutup biaya produksi.
“Panen banyak, tapi harga anjlok. Harga terjun bebas hingga 60 persen. Kami tetap harus jual meski untung tipis sekali,” ujarnya.
Tak hanya cabai merah panjang, jenis cabai lain seperti cabai rawit setan dan cabai rawit hijau juga terkena imbas.
Cabai rawit setan yang sebelumnya dijual di harga Rp50 ribu per kilogram, kini hanya Rp35 ribu hingga Rp40 ribu.
Sementara cabai rawit hijau jatuh ke harga Rp25 ribu per kilogram, padahal harga normalnya bisa mencapai Rp70 ribu.
“Semua jenis cabai sekarang turun. Tapi permintaan juga lesu, jadi makin sulit,” tambah Santi.
Penurunan harga yang terjadi secara drastis ini menimbulkan kekhawatiran akan keberlanjutan usaha tani lokal.
Jika harga tak kunjung pulih, banyak petani dikhawatirkan tidak mampu menanggung biaya tanam selanjutnya.
“Kami hanya bisa berharap harga cabai bisa kembali normal agar petani bisa bertahan,” ujar wati.(ham)
