CENTRALBATAM.CO.ID, JAKARTA-Pengembangan dan pembangunan infrastruktur bandara Hang Nadim sebagai penunjang penerbangan kedepannya diharapkan memperoleh solusi baru inovatif industri. Hal tersebut mengemuka dalam forum diskusi Airport Solutions Indonesia 2016 dengan tema “Optimising Safety and Security while Enhancing the Passenger Experience” di Jakarta Convention Center, Kamis (10/11/2016).
Pada kesempatan itu R.C Eko Santoso Budianto Anggota 3/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana BP Batam menjelaskan Bandara Udara Hang Nadim dinilai sangat potensial untuk dikembangkan. Saat ini Hang Nadim terus melalukan akselerasi infrastruktur mulai dari pengembangan terminal penumpang, kargo dan wilayah tersebut.
Fokus pada infrastruktur bandara, jasa penunjang penerbangan dan solusi baru yang inovatif mencakup seluruh rantai nilai industri.
Ia menggambarkan kini Hang Nadim dikembangkan menjadi aerospace park bagi maintanace, repair, overhaul (MRO), manufacturing, perluasan terminal, dan pertumbuhan penumpang setiap tahunnya mencapai 5 juta penumpang di tahun sebelumnya dan akan meningkat di tahun berikutnya.
“Ada kesempatan bagi serius investor bila mau berpatisipasi dalam pengembangan bandara hang nadim”, katanya.
Baik investor asing maupun lokal telah berniat mengekspansi sektor penerbangan di Bandara Hang Nadim tersebut. Diantaranya asal Korea , Italia, dan Angkasa Pura untuk Indonesia.
Forum Airport Solutions Indonesia 2016 mempertemukan kedua organisasi pemerintah dan swasta untuk membahas dan mengembangkan rencana untuk ekspansi transportasi udara Indonesia terhadap kebijakan ASEAN Open Skies. Dimana memberikan kesempatan untuk sektor penerbangan sektor dengan pembangunan bandara baru dan pembaharuan yang sudah ada di seluruh Indonesia.
Dalam rangka untuk memenuhi tantangan dari penumpang udara tumbuh, menuntut Pemerintah meluncurkan program yang signifikan dari perluasan bandara dan konstruksi, termasuk merek baru terminal, landasan pacu dan layanan dukungan untuk meningkatkan infrastruktur bandara.
Fokus utama dari konferensi ini adalah untuk mengkaji bagaimana bandara dan penerbangan dapat dibuat aman dan meningkatkan pelayanan dan keinginan penumpang melalui bandara. Ini adalah platform yang ideal untuk berbagi strategi terbaru, meninjau teknologi dan belajar tentang pemotongan tren tepi di sektor bandara berkembang.
Konferensi Aiport Solutions Indonesia akan mencakup tantangan utama bagi keberhasilan pengembangan sektor bandara Indonesia. Ini akan mengeksplorasi standar keselamatan dan keamanan, kebutuhan untuk pengalaman yang disempurnakan penumpang serta berbagi praktik terbaik dan studi kasus dari bandara di Indonesia dan Asia-Pasifik.
Hal – hal lain yang turut mengemuka dalam diskusi tersebut adalah pengembangan aerospace park diharapkan menjadi daya tarik bagi stake holders dan meningkatkan nilai tambah bagi maskapai penerbangan, bandar udara, maupun wilayah itu sendiri.
Selain itu, dalam implementasi aerotropolis di Indonesia diharapkan pemerintah perlu menyiapkan kebijakan yang terkait dengan bandar udara aerotropolis, koordinasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai sinkronisasi aerotropolis dengan rencana tata ruang wilayah, peningkatan infrastruktur (konektivitas) untuk menghubungkan bandar udara dengan pusat–pusat kegiatan bisnis, mengoptimalkan lahan penunjang bandara untuk kawasan komersial, serta promosi kepada investor untuk berbisnis di bandar udara.
Kegiatan ini dihadiri oleh pembicara Asri Wahyuniati (Kementerian Perhubungan), Destiawan Soewarjono (PT. Karya Wijaya/Persero), Moch. Asrori (Angkasa Pura), RC. Eko Santpso (BP Batam), Warren (Oracle Construction and Engginering), Siddi M. Siddat (ASMI Group), dan dimoderatori Ari Soebagyo ( Indonesia Aiport Operator Association).(*)