CENTRALBATAM.CO.ID, BINTAN –Saat ini jumlah kasus Covd-19 di wilayah Bintan terus melandai hingga membuat wilayah itu masuk ke dalam status level 1. Hal ini tidak lepas dari perjuangan jajaran Polres Bintan dalam berbagai upaya menghandang masuknya vius yang pertama kali muncul pada akhir tahun 2019 lalu itu di Wuhan, Cina.
Berbagai upaya yang tidak kenal lelah dilakukan oleh Polres Bintan mulai dari sosialisasi vaksinasi, operasi yustisi penegakan prokes hingga memasak makanan siap saji untuk dibagi- bagikan warga. Hal ini telah terbukti sangat ampuh menghambat perkembangan Covid-19 di tanah Melayu yang saat ini hanya tersisa 3 kasus aktif Covid-19.
Kapolres Bintan, AKBP Tidar Wulung Dahono saat ditemui di Kantornya, kemarin (21/10) siang menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan oleh Korps Bhayangkara Bintan itu dalam mesukseskan program pencegahan Covid-19 di wilayah Bintan.
“Salah satunya dengan menyukseskan program Nasi Kapau (Vaksinasi jangkau pulau) dari Polda Kepri. Untuk menyukseskan program ini tim kita mendatangi berbagai pulau, termasuk pulau terluar untuk sosialiasi vaksinasi yang disejalankan dengan sosialisasi kepatuhan prokes,” ujarnya.
Lain lubuk lain ikannya. Lain pulau dan tempat tinggalnya, lain juga cara pandang masyarakatnya. Karena itu, tidak semua masyarakat yang ditemui langsung bersedia untuk di vaksin. Namun, dengan kemampuan tim dalam memahami cara pandang setiap warga ditemui semuanya bersedia untuk divaksin.
“Kendala di lapangan itu banyak. Salah satunya Suku Laut dengan istilah nomaden. Mereka berpikir tidak butuh vaksin lantaran selalu berada di laut. Tapi kita menjelaskan bahwa hasil tangkapan mereka akan jual juga ke orang lain. Dan tidak menutup kemungkinan ada orang lur yang datang mengunjungi mereka. Jadi setiap orang butuh vaksin karena pada akhirnya pasti ketemu orang lain juga,” jelasnya.
Tidak sampai di situ, jajaran Polres Bintan juga melakukan upaya lain dalam menghadang penyebaran Covid-19. Jajaran itu juga selalu menyediakan waktu untuk membagi – bagikan sembako pada warga yang terdampak Covid-19 dan dianggap membutuhkan.
Bahkan, setiap minggunya personel yang tersebar di beberapa Polsek yang masuk dalam wilayah hukum Polres Bintan memasak makanan siap saji. Usai memasak, anggota langsung mendatangi warga secara langsung untuk membagikan makanan. Tujuan untuk mendatangi warga itu sendiri tidak lain dari sekedar menghindari terjadinya kerumunanan.
“Kalau sasaran makan siap santap, kurang lebih sama seperti masyarakat yang dibagikan sembako. Seperti; masyarakat yang di rumahnya ada tulisan penerima PKH. Kemudian para pedagang kaki lima, Nelayan dan lain sebagainya,” timpalnya.
Sejak masuk Bintan ke zona level satu, lanjut Polisi nomor 1 di Bintan itu, pengetataan prokes di wilayah Bintan sebatas sosialisasi. Namun, jika ada kerumunan yang dianggap melebihi kapasitas tidak menutup kemungkinan akan diambil tindak tegas dengan membubarkannya.
“Awalnya pengetatan, tapi sekarang sebatas sosialisasi saja. Kecuali kalau ada kerumunan setelah kita tegur tidak dihiraukan, baru kemudian kita bubarkan,” ungkapnya.
“Lebih baik mencegah daripada mengobati” itu pesan terakhir dari mantan Kasubdit 1 Ditreskrimsus Polda Kepri itu. Ia berpesan agar masyarakat yang belum divaksin baik tahap ke satu dan tahap kedua segera mevaksin diri.
“Selain wajib vaksin, juga harus tetap taat mematuhi prokes 5 M dengan selalui mengenakan masker dan menuci tangan. Kemudian, selalu menjaga jarak dan menjauhi kerumunan serta mengurangi mobilitas. Dengan kedua hal itu (Vaksin dan Prokes) mudah- mudahan tidak ada lagi yang menjadi korban dari Covid-19,” tutupnya. (Ndn)