CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Kepri bekerjasama dengan Bea dan Cukai (BC) berhasil menggagalkan penyeludupan sabu dengan berat bruto 66.043 gram (66,04 kilogram).
Pengungkapan penyeludupan sabu ini, berawal dari tindakan pemeriksaan mesin x-ray oleh Petugas BC di cargo Bandara Hang Nadim Batam pada Selasa (16/1/2018) pukul 10.15 WIB.
Dalam pemeriksaan itu ditemukan barang bukti (BB) Narkotika diduga sabu sebanyak 2 koli (4 kardus) barang Expedisi PT. IDL Batam yang belum diketahui siapa pemiliknya dengan alamat tujuan pengiriman PT. DC beralamat di Jalan Pancoran 2 No.3 Jakarta Selatan. Kemudian petugas Ditresnarkoba Polda Kepri dan petugas BC berangkat ke Jakarta untuk melakukan penyelidikan.
“Barang haram itu sengaja dibiarkan dikirim ke Jakarta dan anggota Ditresnarkoba Polda Kepri dan BC terus berkoordinasi untuk mengetahui siapa pemiliknya. Setelah di Jakarta ada yang menjemputnya dan anggota kita langsung mengamankan di Pancoran Jakarta Selatan,” kata Kapolda Kepri, Irjen Didid Widjanardi saat ekspos di Cargo Bandara Hang Nadim Batam. Senin (29/1/2018).
Didid mengatakan pada Jumat (19/1/2018) pukul 13.40 WIB dua tersangka insial BW dan ZA alias U ditangkap petugas saat keduanya datang ke gudang PT DC jalan Pancoran 2 No.3 Jakarta Selatan untuk mengambil 4 kardus detergen Boom Power yang berisikan 62 paket atau bungkus narkotika jenis sabu dengan berat 66.043 gram.
“Setelah dikembangkan dan diperiksa, kedua tersagnga mengaku disuruh B untuk mengambil 62 bungkus alumunium foil yang berisikan serbuk krsital narkotika jenis sabu di gudang PT DC di Jalan Pancoran Jakarta Selatan,” katanya.
Menurut Kapolda, paket barang yang berisi narkoba tersebut dikirim dari Singapura, melalui jalur laut oleh PT. AEO tujuan Batam. Kemudian dari Batam dikirim kembali ke Jakarta. Selanjutnya, jalur pengiriman shabu, Medan ke Jakarta, Jakarta ke Surabaya, Palembang ke Surabaya, Pekanbaru ke Surabaya, Pontianak ke Surabaya, Batam ke Tangerang, Jakarta ke Banjarmasin.
“Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 114 ayat (2) dan atau Pasal 112 ayat (2) Jo Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang Republuk Indonesia No.35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman pidana mati,” katanya.
