CENTRALBATAM.CO.ID, TANJUNGPINANG – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad dan Direktur Utama Bank Riau Kepri, Andi Buchari menandatangani Nota Kesepahaman Bersama tentang Kredit/Pembiayaan Usaha Mikro dengan subsidi bunga/marjin, Jumat (20/8/2021) di Menara Hang Merdu Bank Riau Kepri, Pekanbaru, Riau.
Nota Kesepahaman yang baru ditandatangani oleh Gubernur ini merupakan salah satu upaya Pemprov Kepri dalam upaya mendongkrak ekonomi Kepri dimasa pandemi COVID-19 melalui sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan cara memberikan pinjaman lunak dengan bunga 0 persen selama masa pinjaman 2 tahun.
Tidak hanya pemberian pinjaman tanpa bunga saja bagi pelaku UMKM, namun Gubernur juga meminta langsung kepada Direktur Utama Bank Riau Kepri Andi Buchari agar UMKM yang melakukan pinjaman bisa diberi tenggang waktu untuk mulai pembayarannya.
“Mengingat di bulan pertama, kedua dan ketiga, biasanya para pelaku UMKM ini baru memulai usahanya. Jadi agar bisa diberi tengggang waktu di bulan ke-4 baru mulai membayar angsuran pinjaman,” pinta Gubernur dalam pidatonya.
Untuk menanggung bunga pinjaman pelaku UMKM, Pemprov Kepri telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar. Dengan ketentuan setiap UMKM bisa meminjam maksimal Rp 20 juta. Jika rata-rata UMKM meminjam sebesar Rp 20 juta, maka akan ada 1000 UMKM yang dapat memanfaatkan fasilitas ini. Dan jika jumlah pinjamamnya berfariasi, contohnya ada yang meminjam Rp 5 juta, Rp 10 juta dan sebagainya. Maka jumlah UMKM nya bisa lebih banyak lagi.
Menurut Gubernur memang harus ada langkah strategis untuk mendongkrak perekonomian di Kepri. Dan program pinjaman lunak tanpa bunga ini sendiri adalah salah satu langkah untuk menjaga eksistensi UMKM. Karena UMKM sendiri merupakan basis ekonomi kerakyatan yang harus dipupuk, dijaga dan dipelihara agar mampu menjadi roda ekomoni kerakyatan yang handal.
“Kegiatan malam ini salah satu langkah strategis yang kita lakukan dan memang dibutuhkan oleh masyarakat. Kita pilih Bank Riau Kepri, karena ini punya kita. Dan bantuan modal bagi UMKM yang diberikan, jaminan bunganya sepenuhnya menjadi tanggungan Pemprov Kepri,” tegas Gubernur lagi.
Selama program ini berjalan, lanjut Gubernur, Pemprov Kepri akan bersungsuh-sungguh dalam melakukan pengawasan serta akan melakukan asistensi. Tujuannya agar program ini bisa berlanjut dan UMKM bisa berkembang.
“Semoga program ini lancar dan berlanjut terus. Pelatihan-pelatihan untuk UMKM akan kita lakulan dengan cara mengkoordinir Pemerintah di Kabupaten dan Kota agar memberikan pendampingan,” ujarnya.
Hal ini juga sebagai salah satu program Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dalam upaya pemuliham ekonomi di Kepri pasca dihantam badai gelombang pandemi COVID-19. Sesuai dengan salah satu misinya, program ini juga sebahai bentuk percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi berbasis maritim dan keunggulan wilayah untuk peningkatan kemakmuran masyarakat.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Riau Kepri Andi Buchari mengatakan bahwa nota kesepahaman yang dilakukan bersama Pemprov Kepri ini merupakan program bagus dan sangat membantu masyarakat, terutama dari sektor Usaha Mikro
“Program seperti ini memang sangat dibutuhkan masyarakat. Apalagi ditengah pandemi COVID-19 saat ini. Semoga manfaatnya benar-benar dirasakan dan program ini bisa berlanjut,” harap Andi Buchari.
Diakhir acara Gubernur langsung menggelar pres converence secara virtual dengan para wartawan yang ada di Kepulauan Riau. Dan meminta agar program ini disampaikan kepada seluruh masyarakat Kepri.
Secara teknis, plaksanakan program bantuan pinjaman modal tanpa bunga ini, Pemprov Kepri sudah membahasnya dengan pihak Bank Riau Kepri. Tanpa terkecuali, Penerima bantuan bunga pinjaman modal usaha tanpa bunga ini adalah pelaku UMKM se-Provinsi Kepri.
Syaratnya, pelaku UMKM ini harus punya izin usaha dari PTSP, minimal, izin mendirikan usaha dari pihak kelurahan atau desa setempat.
Masyarakat yang mempunyai usaha, bisa langsung datang ke Bank RiauKepri. Baik secara individu (perorangan) maupun kelompok.(ndn)